Homicide Rilis Ulang Album Barisan Nisan

FT News - Homicide, unit hip-hop asal Bandung, mencipta ulang album "Barisan Nisan", yang pernah mereka rilis pada tahun 2004.
Perilisan ulang ini juga menandai perayaan 20 tahun album "Barisan Nisan" dengan penambahan tiga lagu yang dulu belum sempat direkam karena masalah finansial.
Album ini menandai perjalanan penting Homicide dalam menggambarkan kegelapan era transisi sosial-politik di Indonesia, terutama ketika rezim baru tengah berganti.
Baca Juga: Agar Lebih Relevan, Nurul Arifin Sebut DPR Akan Cermati DIM Revisi UU TNI
"Barisan Nisan merupakan album kedua Homicide yang dirilis pada tahun 2004, dua tahun setelah album debut mereka, Godzkilla Necronometry. Album ini memiliki catatan khusus, baik bagi perjalanan Homicide sebagai unit hip hop, bagi khazanah musik lokal (hip hop atau musik lokal pada umumnya), juga bagi catatan pinggir saat melihat era transisi penting di lanskap sosial politik tanah air," tulis dalam unggahan akun Instagram @grimlocrecords, dilihat Senin (9/9/2024).
Heery Sutresna Heery Sutresna alias Ucok Homicide. [Ist]
Di tahun 2024 ini, Morgue Vanguard dan DJ Evil Cutz dibantu Jaydawn pada saat sesi rekam mengunjungi ulang Barisan Nisan. Mereka merekam ulang semua lagu dengan pendekatan yang sama namun dengan bahan racikan sample yang berbeda.
"Kali ini mereka berkesempatan pula menyelesaikan 3 lagu tambahan yang dahulu tak sempat dirampungkan dan direkam atas alasan finansial," tulisnya.
Dengan desain artwork ekspresionis dari Bahrull Marta, album ini hadir dalam format CD.
Baca Juga: Ada Sosok Ulama Ternama di Balik Resminya Perayaan Imlek di Indonesia
Morgue Vanguard dan DJ Evil Cutz mencoba menghadirkan kembali representasi sonik dari kegelapan sebuah era transisi dengan narasi yang lebih lengkap, sekaligus mengajak kembali melihat rentang waktu tersebut.
Homicide Album Barisan Nisan yang dirilis ulang Homicide. [Ist]
"Di mana tikungan tajam era durjana yang menyaru menjadi pusat pengharapan membawa kita ke linimasa sekarang dimana seorang presiden populer "pilihan rakyat" memberi jalan bagi terpilihnya seorang jenderal dari era orde baru sebagai penggantinya, yang membawa panji ekspansi mesin keruk dan penghisapan beserta garda-gardanya menggurita," tukasnya.