Industri Kerajinan Berjaya, Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM
Nasional

FTNews - Industri kerajinan adalah salah satu industri yang berhasil menyumbang pemasukan yang besar untuk Indonesia. Pada tahun 2022, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai ekspor produk kerajinan nasional mencapai $949 juta atau sekitar Rp15,2 triliun.
Oleh karena itu, Kemenperin bertekad untuk terus mendorong pengembangan industri ini, dan juga batik Indonesia. Sehingga, dapat menjadi lebih produktif dan inovatif. Selain itu, juga dapat bersaing di kancah global.
Sebagai upaya strategisnya, Kemenperin ingin meningkatkan kompetensi di sektor-sektor tersebut. Terutama, dalam industri batik dan kerajinan dalam sektor padat karya.
Baca Juga: Indonesia - Australia Sepakati Tiga Program Pemberantasan Ilegal Fishing
“Pemerintah bertekad untuk mengakselerasi perekonomian daerah dan nasional. Oleh karena itu, pemberdayaan sektor industri kecil dan menengah merupakan salah satu jalannya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,†jelas Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, dalam keterangannya, Rabu (15/5).
Ia mengatakan bahwa industri kerajinan dan batik merupakan salah satu sektor yang resilien dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dalam kondisi krisis. Menurutnya, kelebihan dari sektor kerajinan batik adalah tingkat sebaran industri yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Kemenperin mencatat, jumlah tenaga kerja di sektor industri kerajinan dan batik mencapai 1,52 juta orang. Jumlah tenaga kerja tersebut bertebaran di berbagai unit usaha yang berjumlah lebih dari 47.700 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: DPR: Revisi UU ASN Jamin Nasib Tenaga Honorer
“Di samping itu didukung dengan potensi sumber daya yang melimpah, serta ditopang dari para pekerjanya yang cukup banyak. Sehingga untuk memacu pengembangan di sektor ini diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Agar kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kerajinan dan batik ini bisa meningkat secara signifikan,†jelas Andi.
Berperan Besar dalam Ekspor
Sentra kerajinan kulit Sidoarjo. Foto: Antara
Kemenperin mengatakan bahwa Indonesia menguasai 1,25 persen pasar dunia dalam penjualan produk-produk industri kerajinan. Hal tersebut disampaikan oleh Alexandra Arri Cahyani, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kemenperin, pada 7 Februari 2024 silam.
Ia mengatakan bahwa industri ini merupakan salah satu sektor industri yang berperan sangat besar dalam pemasukan ekspor Indonesia. Berdasarkan data TradeMap.org September 2023, nilai ekspor kerajinan Indonesia ke dunia mencapai $603,9 juta atau sekitar Rp9,7 triliun.
“Industri kerajinan Indonesia juga berpotensi tumbuh positif karena didukung oleh potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Dan kemampuan perajin dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk kerajinan dan dekorasi yang unik,†paparnya.
Alexandra juga memproyeksikan industri ini Indonesia dapat mempengaruhi ekonomi nasional. Hal ini dapat terjadi karena sentra industri kerajinan Indonesia tersebar di seluruh provinsi. Utamanya, penghasil kerajinan berasal dari Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Oleh karena itu market share ekspor kerajinan Indonesia sangat mungkin untuk tumbuh. Dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya,†jelasnya.