Ingin Mempercantik Kulit Wajah, Malah Terkena HIV
Lifestyle

FTNews - Manusia tentunya selalu ingin terlihat dengan penampilan yang menarik. Salah satu caranya adalah dengan mempercantik kulit wajah.
Mulai dari menggunakan masker, serum, sunscreen, dan lain sebagainya untuk menjaga keindahan kulit wajah. Namun, beberapa wanita di Amerika Serikat (AS) memilih jalur ekstrim untuk mendapatkan kecantikan tersebut. Mereka memiliki metode mempercantik kulit wajah dengan menggunakan “perlakuan vampirâ€.
Prosedur perawatan wajah yang ekstrem ini, melibatkan pengambilan darah pasien. Kemudian, plasma yang kaya akan trombosit akan dipisahkan menggunakan mesin centrifuge.
Baca Juga: Rekan Virgoun Beli Narkoba Sabu Rp 1.6 Juta Lewat Toko Online
Katanya, metode perawatan wajah ini dapat membantu memperbaiki pelindung kulit dengan cara merangsang kolagen dan elastin baru. Oleh karena itu, dapat mengurangi muncul kerutan dan bekas jerawat.
Akan tetapi, bukannya mempercantik kulit wajah, seorang wanita asal AS kini malah mengidap HIV. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan hal ini terjadi setelah mereka melakukan sebuah perlakuan ini di sebuah spa di New Mexico, AS.
Berdasarkan penelusuran CDC, seorang wanita berumur 40-50 tahun positif terjangkit HIV saat melakukan sebuah tes di luar negeri. Namun, ia mengaku tidak pernah menggunakan narkoba, transfusi darah, atau kontak seksual dari pasangannya yang menerima hasil negatif dalam tes HIV-nya.
Baca Juga: Alasan Filosofis GRI Terakhir Dilakukan di Kota Patriot
Tetapi, ia mengatakan bahwa terakhir kali dirinya berinteraksi dengan jarum suntik adalah saat dirinya melakukan perlakuan vampir di sebuah spa tahun 2018 silam. Kemungkinan besar, prosedur pengambilan darah ini menjadi penyebab sang pasien mengidap HIV. Pasalnya, spa tersebut beroperasi tanpa adanya sertifikasi atau lisensi dari pemerintah.
Keamanan dari Prosedur Perlakuan Vampir
Ilustrasi perlakuan vampir untuk mempercantik kulit wajah. Foto: canva
Banyak jurnal ilmiah yang sudah membahas mengenai perlakuan ini untuk mempercantik kulit wajah. Beberapa penelitian tersebut menyatakan bahwa perlakuan ini efektif untuk cedera olahraga, jerawat, eksim, dan kondisi kulit lainnya.
Melansir BBC, American Academy of Dermatology Association juga mengatakan bahwa prosedur ini juga aman. “Anda dapat merasakan sedikit kesakitan, memar-memar, dan pembengkakan setelahnya. Biasanya, ini akan hilang dalam beberapa hari,†jelas mereka.
Namun, risiko terbesarnya berasal dari pengambilan darah di fasilitas yang menyediakan perlakuan ini. “Sangat penting untuk menjaga darah yang diambil dari badan kita tetap steril. Jika tidak, anda akan mendapatkan infeksi,†jelas asosiasi tersebut.
Penting untuk memastikan bahwa darah yang diinjeksi kembali ke tubuh kita, adalah darah milik kita sendiri, bukan darah orang lain. Jika hal ini terjadi, maka penerima darah dapat menjadi sakit.