Ini Biang Kerok Antrean Pembelian Gas Elpiji 3 Kg Mengular
Nasional
.jpg)
Fenomena antrean panjang warga membeli gas elpiji 3 kg terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir. Salah satu penyebabnya karena suplai dari agen ke pangkalan menurun.
Hal itu diungkap Faras (35), salah satu pemilik pangkalan gas LPG 3 kg di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, saat ditemui FTNews.co.id pada Selasa (4/2/2025).
Faras menyebut, stok pengiriman gas 3 kg dari agen ke pangkalan miliknya normal. Namun, ia menduga tidak demikian dengan pangkalan gas lainnya, sehingga pangkalan gas miliknya ramai diserbu warga.
Baca Juga: Warga Jakarta Bakal Diwajibkan Beli Gas Elpiji 3 Kg Pakai QRIS?
"Kalau stok kiriman normal, cuma mungkin ada yang dikurangi, ada yang terdampak," kata Faras.
Faras mengatakan, meski stok pengiriman gas elpiji 3 kg ke pangkalannya normal. Namun ia tetap mengutamakan kebutuhan warga di kelurahannya.
"Saya utamain warga sini dulu, kalau udah, baru yang lain saya kasih gitu. Paling jauh kemarin itu dari Rempoa," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Larang Penjualan Gas Elpiji 3 Kg di Pengecer, Ini Cara Mendaftar Sebagai Agen Pangkalan Resmi Pertamina
Faras menduga, salah satu penyebab gas elpiji 3 kg langka dikarenakan keberadaan agen tidak merata.
Dampaknya, masyarakat sulit mendapatkan gas LPG 3 kg dan harus bersusah payah antre di pangkalan-pangkalan resmi.
"Karena Kelurahan ini penempatan agennya kurang merata jadi kadang di sini malah kosong jadi seliweran aja orangnya darimana aja," ucap Faras.
"Kalau yang pada datang itu awal Februari sudah mulai kerasa banget itu," pungkasnya.
Diketahui, kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi usai pemerintah melarang penjualan di tingkat pengecer sejak Sabtu, 1 Februari 2025.
Kebijakan ini diambil lantaran pemerintah tengah memperketat distribusi elpiji bersubsidi agar lebih tepat sasaran. Hanya masyarakat tertentu yang terdaftar dalam sistem yang bisa membeli gas elpiji 3 kg.
Kemudian, seiring meningkatnya harga bahan bakar lainnya, permintaan terhadap gas elpiji 3 kg meningkat drastis. Akibatnya, stok cepat habis di berbagai wilayah.
Faktor cuaca juga menjadi keterlambatan pasokan atau hambatan logistik gas di beberapa daerah.
Pemerintah tengah mengatur ulang distribusi gas elpiji bersubsidi, sehingga tidak semua orang bisa membelinya dengan mudah seperti sebelumnya.
Namun, per Selasa, 4 Februari 2025 pemerintah sudah memperbolehkan pengecer menjual gas elpiji 3 kg. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, setelah DPR berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan bas LPG 3 kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," kata Sufmi Dasco lewat cuitan di akun X miliknya seperti dilihat FTNews.co.id, Selasa (4/2/2025).
Dasco menyampaikan, Presiden Prabowo juga menekankan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar gas elpiji yang dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal.
"Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga gas LPG yang akan dijual ke masyarakat ini tidak terlalu mahal," tukasnya. (Penulis: Selvianus Kopong Basar)