Langka, Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Patok Harga Rp 19 Ribu per Tabung
Nasional

Kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi di wilayah Jabodetabek belakangan ini. Hal ini lantaran pengecer tak diperbolehkan menjual gas melon tersebut.
Imbasnya, pangkalan gas di Jabodetabek diserbu masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg, hingga terjadi antrean cukup panjang.
Salah satunya terjadi di pangkalan gas elpiji 3 kg yang berada di kawasan Pesanggrahan Jakarta Selatan yang turut diserbu warga.
Baca Juga: Berapa Besaran Zakat Fitrah Tahun 2025 Wilayah Jabodetabek Menurut Baznas?
Faras (35), pemilik pangkalan mengatakan, kelangkaan gas 3 kg membuatnya terpaksa menaikkan harga.
"Sekarang kondisinya aduh kacau dari agen harganya Rp 17.000, saya jual Rp 19.000 atau Rp 20.000," ujar Faras ditemui FTNews co.id, Selasa (4/1/2025).
"Jadi kita ngikuti dari harga dasarnya dulu biar dapat semuanya. Jadi wajarlah kita ambil untung," sambung dia.
Baca Juga: 4 Fakta Pengecer Dilarang Jual Elpiji 3 Kg: Dari Kelangkaan sampai Lansia Meninggal Dunia
Faras mengaku harga gas 3 kg yang dipatoknya sedikit lebih tinggi, sebelum adanya kebijakan dari Kementerian ESDM yang melarang agen resmi menjual LPG 3 kg kepada pengecer.
Kebijakan itu kemudian dibatalkan pemerintah lantaran menuai polemik di tengah masyarakat karena sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg.
"Kalau harga saya enggak terlalu (naikin) karena ngikutin agen juga kalau untuk harga Rp 16.000 dari sana kalau dijual di sini Rp 18.000," jelasnya.
Kendati menaikan harga, Faras tetap mengikuti kebijakan pemerintah, termasuk mewajibkan KTP saat membeli gas elpiji 3 kg.
Faras juga berharap pemerintah segera mengembalikan kepada kebijakan sebelumnya, agar stok gas elpiji 3 kg tetap tersedia untuk masyarakat.
"Karena kebijakan pemerintah memang kayak gitu. Kalau masih lama ya, tetap masih harga normal. Jadi pemerintah bikin kebijakan begini ya pasti kita ngikutin juga," ucap dia.
"Enggak usah bikin aneh-aneh dah. Kalau dari warga sendiri juga bilang harga enggak ada masalah intinya barangnya ada gitu aja," tutur Faras.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk segera mengaktifkan kembali pengecer gas elpiji 3 kg.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad lewat cuitan di akun X miliknya seperti dilihat FT News, Selasa (4/2/2025).
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," ungkapnya.
Dasco menyampaikan Presiden Prabowo juga menekankan kepada Bahlil agar gas elpiji yang dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal.
"Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat ini tidak terlalu mahal," pungkasnya. (Penulis: Selvianus Kopong Basar)