Ini Panggilan Unik dari Penyandang Disabilitas Kepada Ridwan Kamil

FTNews – Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mendapatkan panggilan khusus atau ‘call sign‘ dari teman-teman disabilitas dalam acara ‘Jejak Langkah Inklusi’ di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (13/9).

Panggilan tersebut berupa gerakan melipatkan tangan di atas dahi, seolah menggambarkan rambut jambul Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil Dapat ‘Call Sign’ Khusus dari Teman-Teman Disabilitas. Foto: istimewa

Acara tersebut dilaksanakan guna mendengar keluhan kaum disabilitas, demi mewujudkan Jakarta lebih inklusif untuk semua kalangan.

Yeni, seorang penyandang disabilitas daksa, mengungkapkan harapannya agar Ridwan Kamil melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Dia berharap penyandang disabilitas bisa mendapatkan pendidikan di sekolah umum, bukan hanya di Pendidikan Luar Biasa.

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menerima curhat kaum disabilitas di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/9). FTNews/Muhamad Nur Alfiyan

“Kami ingin penyandang disabilitas juga bisa belajar di sekolah umum. Semoga ke depan, Kang Emil bisa menghadirkan Jakarta yang lebih baik lagi, lebih inklusif,” ujarnya.

Andre dan Ryan, saudara kembar yang memiliki disabilitas intelektual, menekankan masalah perundungan terhadap penyandang disabilitas.

Mereka berharap tidak ada lagi kasus perundungan dan kata-kata kasar yang ditujukan kepada mereka.

“Kami berharap tidak ada lagi kasus bullying terhadap penyandang disabilitas. Kami berharap tidak ada lagi lontaran kata-kata kotor,” kata mereka.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ridwan Kamil, berkomitmen untuk melanjutkan dan memperkuat program-program yang sudah ada.

“Kami inginkan Jakarta yang lebih humanis. Menghormati mereka-mereka yang berbeda kemampuannya,” kata Ridwan Kamil.

“Kalau berbicara di Bandung, kaum difabel sudah boleh bersekolah di sekolah umum. Kami siapkan guru-gurunya,” sambungnya.

Ridwan Kamil juga mencatat bahwa akses transportasi dan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas masih merupakan tantangan.

Ia berjanji akan meningkatkan akses transportasi dan memperluas peluang pekerjaan bagi mereka.

“Waktu saya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, saya membuat kebijakan equal opportunity employer. Perusahaan harus memberikan akses seluas-luasnya, kecuali jika ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh kaum disabilitas,” tutupnya.

Artikel Terkait