Insinyur India Gila, Ciptakan Mesin 6 Tak, Konsumsi BBM Tembus 176 Km/L
Bayangkan sebuah motor yang bukan hanya memberi 40 atau 50 km per liter, melainkan 176 km per liter, dengan tingkat polusi nyaris nol.
Itulah terobosan luar biasa yang dicapai oleh Shailendra Singh Gaur, inovator asal Allahabad yang telah menghabiskan hampir dua dekade untuk mengembangkan mesin enam tak.
Baca Juga: STNK Only: Arti, Penyebab, Risiko, dan Cara Aman Beli Kendaraan Tanpa BPKB
18 Tahun Dedikasi Mengubah Mesin Konvensional
Shailendra Singh Gaur ciptakan mesin t tak dengan konsumsi BBM 176 km per liter [YouTube]
Gaur bukan insinyur perusahaan besar. Ia adalah lulusan Fisika, Kimia, dan Matematika dari Universitas Allahabad (1983).
Baca Juga: Jet Tempur Tejas India Jatuh saat Pertunjukan di Dubai Airshow, Pilot Tewas
Pada 2007, ia bahkan menolak tawaran pekerjaan dari Tata Motors demi fokus mengejar ambisi lebih besar: menciptakan mesin yang jauh lebih irit dan ramah lingkungan.
Untuk mewujudkan mimpi itu, ia menjual propertinya dan mengubah rumah sewanya menjadi laboratorium. Selama 18 tahun, ia bereksperimen dan mengembangkan desain mesin enam tak, bekerja sama dengan para ahli dari MNNIT hingga IIT–BHU.
Pengorbanannya akhirnya membuahkan hasil.
Mengapa Mesin Enam Tak Berbeda?
Kendaraan pada umumnya menggunakan mesin empat tak, yaitu: pemasukan, kompresi, tenaga, dan pembuangan. Sistem ini hanya mampu memanfaatkan sekitar 30% energi bahan bakar, sementara sisanya terbuang sebagai panas dan emisi.
Gaur menambahkan dua langkah tambahan:
- Ekspansi ekstra: memeras energi lebih banyak dari bahan bakar
- Buang ekstra: membersihkan gas sisa secara lebih efektif
Dengan tambahan dua langkah ini, mesin enam tak mampu memanfaatkan hingga 70% energi bahan bakar, lebih dari dua kali lipat dibanding mesin konvensional.
Hasilnya: jarak tempuh meningkat drastis, emisi turun signifikan.
Hasil Uji Jalan: Tembus 176 Km per Liter
Mesin enam tak Gaur sudah diuji secara nyata. Saat dipasang pada motor TVS 100cc, hasilnya mencengangkan:
- 50 ml bensin membuat motor berjalan 35 menit
- Setara dengan 176 km per liter
- Emisi karbon mendekati nol
Dalam uji coba di televisi dan demonstrasi langsung yang tidak dalam kondisi terkontrol, motor tetap mencapai kisaran 120 km per liter, jauh di atas rata-rata motor India yang hanya 40–50 km per liter.
Para ahli yang mengamati uji coba mengonfirmasi bahwa mesin ini memiliki efisiensi tiga kali lebih tinggi dari mesin biasa.
Keunggulan Teknis
Beberapa hal yang membuat mesin ini unggul:
- Sudut dorong 60°, jauh di atas mesin biasa yang hanya 25°.
- Fleksibel bahan bakar: dapat memakai bensin, diesel, CNG, hingga etanol.
- Panas lebih terkontrol: pembakaran maksimal membuat knalpot tetap dingin.
- Emisi jauh lebih rendah: hampir tidak ada bahan bakar yang terbuang.
- Desain ini menggabungkan performa tinggi sekaligus manfaat lingkungan.
Pengakuan dan Potensi Pengembangan
Gaur telah mengantongi dua paten India. Inovasinya diberitakan berbagai media, ditampilkan di program TV, dan ramai dibahas di media sosial. Teknologi ini juga dapat diterapkan pada mobil, bus, truk, dan kapal.
Jika dikembangkan secara massal, mesin enam tak dapat:
- Menghemat jutaan liter bahan bakar
- Mengurangi polusi kota besar
- Menjadikan India pusat teknologi ramah lingkungan
Tantangan: Adopsi Industri
Meski teknologinya menjanjikan, adopsi massal membutuhkan investasi besar, dukungan pemerintah, dan keterlibatan industri otomotif. Tanpa itu, inovasi ini berisiko tidak berkembang maksimal.
Meski begitu, Shailendra Singh Gaur tetap berjuang mendorong teknologi enam tak agar bisa diproduksi lebih luas.
Visi akhirnya sederhana tapi besar: kendaraan yang lebih murah dijalankan, lebih ramah lingkungan, dan lebih efisien untuk masyarakat.
Sumber: Socialastro