Israel Lakukan Pelanggaran saat Serang Markas Pasukan Perdamaian PBB dan Akibatkan 2 TNI Terluka
Nasional

Dua prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) harus mendapatkan perawatan medis. Kedua prajurit TNI ini terluka akibat serangan militer Israel ke arah Markas UNIFIL di Naqoura.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan, kedua prajurit TNI saat ini dalam kondisi sudah membaik. Keduanya mengalami luka ringan.
Ia pun memastikan seluruh prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dalam keadaan aman dan tetap bertugas seperti biasa.
Baca Juga: Baru Bebas Penjara, Bos Samsung Berulah Lagi
"Seluruh pasukan TNI yang saat ini sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman, melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh komandan pasukan UNIFIL," kata Mayjen Hariyanto seperti dilansir dari Antara, Minggu (14/10/2024).
Terkait dengan insiden terlukanya dua prajurit TNI akibat serangan Israel, Kapuspen mengatakan bahwa UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan resmi yang pada intinya meminta seluruh pihak menahan diri, menghormati, dan menjamin keamanan seluruh pasukan perdamaian PBB di Lebanon.
Kedua prajurit yang masih dalam masa pemulihan, kata Mayjen Hariyanto, adalah bagian dari pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) yang bertugas di bawah mandat (Dewan Keamanan) PBB Nomor 1701.
Baca Juga: Sebanyak 18.030 Personel Gabungan Siap Amankan KTT G20
"Keduanya merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) yang bertugas di bawah mandat (Dewan Keamanan) PBB Nomor 1701," kata Kapuspen TNI.
Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL.
Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Untuk diketahui, beberapa daerah di Lebanon, khususnya di sekitar Markas UNIFIL dekat Blue Line, Lebanon Selatan, dan di ibu kota Lebanon di Beirut, menjadi sasaran serangan udara dan invasi darat militer Israel (IDF) sejak awal Oktober 2024.
Militer Israel pada awal bulan ini sempat meminta pasukan perdamaian PBB di Lebanon untuk mengosongkan markas-markas mereka di Lebanon Selatan. Israel berdalih peringatan itu untuk menjaga keselamatan mereka dari aksi saling serang antara IDF dan Hizbullah.
Namun, PBB menolak tuntutan Israel itu, dan menyatakan pasukan perdamaiannya di Lebanon tetap dalam posisinya, dan seluruh bentuk serangan yang menargetkan pasukan perdamaian PBB merupakan pelanggaran terhadap mandat Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.
Walaupun demikian, militer Israel, menurut pernyataan resmi UNIFIL, mengabaikan mandat DK PBB 1701 itu dan terus menargetkan markas-markas pasukan perdamaian PBB, termasuk yang terbaru militer Israel menyerang markas UNIFIL di Naqoura dan di Labbouneh pada Jumat lalu.