Istana Klarifikasi Satgas Anti-Premanisme Tak Targetkan Organisasi Masyarakat

Nasional

Sabtu, 17 Mei 2025 | 16:45 WIB
Istana Klarifikasi Satgas Anti-Premanisme Tak Targetkan Organisasi Masyarakat
Hasan Nasbih (Instagram)

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communications Office/PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa pembentukan dan penindakan Satgas Anti-Premanisme tidak ditujukan untuk menyasar organisasi kemasyarakatan (ormas).

rb-1

Menurut Hasan, keberadaan Satgas tersebut murni bertujuan menindak aksi premanisme yang dinilai menghambat aktivitas para pelaku usaha dan menurunkan kepercayaan investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Dewan Redaksi FTNews.co.id Roso Daras di acara Doube Check bertajuk Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo? di Cemara Galeri 6, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). (Selvianus Kopong Basar / FTNews.co.id)

"Yang menjadi sasaran pemerintah adalah aksi premanisme, terutama yang mengganggu proses bisnis. Investor jadi takut masuk ke Indonesia," ujar Hasan Nasbi dalam diskusi Double Check yang digagas DPP Gempita dan digelar di Cemara Galeri 6, kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

Baca Juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Museum Nasional

rb-3

Hasan menegaskan bahwa tidak serta-merta ormas dikaitkan dengan praktik premanisme. Ia mencontohkan ormas besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, yang selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Dewan Redaksi FTNews.co.id Roso Daras di acara Doube Check bertajuk Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo? di Cemara Galeri 6, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). (Selvianus Kopong Basar / FTNews.co.id)

"Jadi, tidak semua ormas dipukul rata. Satgas ini fokus pada tindakan premanisme yang mengganggu iklim usaha," jelas Hasan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pembentukan Satgas Anti-Premanisme merupakan bagian dari upaya kolektif bangsa untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif.

Baca Juga: Ini Motif Pembunuh yang Memasukkan Korbannya ke Dalam Karung

"Ini bagian dari ikhtiar kita bersama sebagai bangsa untuk menghilangkan hambatan dalam berusaha. Tujuannya agar investasi bisa masuk, orang senang membuka usaha di sini, dan pada akhirnya menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

Polisi Gencar Razia Premanisme

Kapolri Jendral Listyo Sigit (Instagram)

Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) gencar melakukan operasi pemberantasan premanisme di berbagai wilayah tanah air. Langkah ini menyusul banyaknya laporan dari masyarakat yang merasa resah akibat tindakan premanisme di lingkungan mereka.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tebang pilih dalam menindak aksi premanisme yang meresahkan warga.

“Polri berkomitmen menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam aksi premanisme, tanpa pandang bulu,” tegas Kapolri.

Hingga saat ini, aparat kepolisian telah mengamankan ratusan hingga ribuan orang yang diduga terlibat dalam praktik premanisme.

Terbaru, Polres Metro Jakarta Utara mengamankan 299 orang yang diduga melakukan aksi premanisme berkedok pungutan liar (pungli) dan praktik penagihan utang (debt collector) ilegal. Penindakan ini dilakukan selama sembilan hari dalam Operasi Berantas Jaya 2025.

"Dari 299 orang tersebut, sebanyak 25 orang kami tahan karena terbukti melakukan tindak pidana," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady kepada wartawan, Jumat (16/5/2025).

Operasi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat serta menciptakan iklim investasi dan usaha yang kondusif di Indonesia. (Selvianus Kopong Basar)

Tag Polisi Prabowo Premanisme gempita Hasan Nasbi

Terkini