Istana Tidak Mau Dikaitkan dengan Teror Kepala Babi: Dimasak Saja!

Nasional

Sabtu, 22 Maret 2025 | 16:37 WIB
Istana Tidak Mau Dikaitkan dengan Teror Kepala Babi: Dimasak Saja!
Teror kepala babi ke Tempo. (Instagram)

Kasus teror kepala babi yang dialami wartawan Tempo Francisca Christy Rosana (Cica) terjadi pada Rabu, 20 Maret 2025, menimbulkan berbagai reaksi di publik.

rb-1

Salah satu tanggapan yang cukup mengejutkan datang dari Kepala PCO (Public Communications Observer) Hasan Nasbi, yang menyarankan agar kepala babi tersebut "dimasak saja."

"Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga: Menkes: Warga Indonesia Terinfeksi TBC Diperkirakan Capai 1 Juta Orang

rb-3

Kepala PCO (Public Communications Observer) Hasan Nasbi (ist)

Lebih lanjut, Hasan pun menilai, jika teror yang diterima jurnalis tempo bukanlah sebuah ancaman. Sebab, sikap jurnalis Tempo yang diunggah di mesia sosial santai atas teror tersebut.

"Enggaklah (sebagai ancaman), saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu. Dia justru minta dikirimin daging babi," ucap Hasan.

"Ya sama artinya, dia enggak terancam kan. buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi," sambung dia.

Baca Juga: Kawat Besi Hadang Massa yang Hendak Geruduk Istana

Lebih lanjut, Hasan Nasbi meminta untuk tidak melebih-lebihkan permasalahan ini. Dia menilai teror tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Apakah itu benaran seperti itu? Atau cuma jokes, karena saya lihat juga mereka menanggapinya dengan jokes. Jadi menurut saya enggak usah dibesarkan," ucap Hasan Nasbi.

Hasan kembali menegaskan bahwa pemerintah menjunjung tinggi kebebasan pers.

"Ada yang dihalang-halangi bikin berita? Kalau enggak ada yang dihalang-halangi bikin berita, itu artinya kebebasan pers kita bagus," tutur Hasan.

"Ada yang disetop buat bikin berita dan wawancara? Enggak ada. Itu artinya kebebasan pers kita bagus. Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di Istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan pers yang dikekang," tambahnya.

Hasan kembali menekankan, pemerintah tidak akan ikut campur mengenai kebebasan pers.

"Pemerintah enggak ikut campur sama sekali, enggak ganggu sama sekali. Pemerintah itu hanya berusaha meluruskan kalau medianya salah paham, kita luruskan. Kalau salah menulis statement, kita luruskan. Sisanya enggak. Enggak ada tindakan apa-apa," ucap Hasan.

Pernyataan ini menuai pro dan kontra, mengingat teror semacam ini bisa menjadi bentuk intimidasi terhadap kebebasan pers.

Kepala PCO (Public Communications Observer) Hasan Nasbi (ist)

Hasan mengatakan jika ada yang merasa dirugikan maka segera lapor ke Dewan Pers. Apalagi, kebebasan pers telah diatur oleh undang-undang.

"Jadi saya rasa rasa engga usah terlalu berita yang besar karena kita enggak tahu itu dikirim oleh siapa. Dalam maksud seperti apa, kita enggak tahu. Jadi kita enggak tahu menahu soal itu. Dan tidak mau dikait-kaitkan dengan itu," ucap Hasan Nasbi.

Sejumlah pihak mendesak aparat untuk segera mengusut kasus ini guna memastikan tidak ada upaya membungkam jurnalis dalam menjalankan tugasnya.

Tag Istana Teror Kebebasan Pers Hasan Nasbi kepala babi wartawan Tempo

Terkini