Jangan Jadi "Silent Majority", Generasi Muda Harus Tebarkan Perdamaian
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Penyebaran paham radikal terorisme, berita bohong (hoaks), adu domba dan hate speech masih terus saja bertebaran di dunia maya. Bahkan generasi muda juga masih terus menjadi sasarannya.
Dalam cara yang menggambil tema "Kuatkan Literasi Damai di Bulan Ramadan", Bambang memaklumi hal tersebut dikarenakan anak-anak muda secara niscaya kapanpun di masa kapanpun itu kecenderungannya menikmati hidup untuk bersenang-senang. Karena hal itu memang adalah masanya.
Untuk mendorong agar generasi muda ini untuk mau menebarkan perdamaian di dunia maya, menurutnya, ada dua hal. Pertama bahasa, bagaimana bahasa ini mesti bisa diturunkan agar mereka mengaggap bahwa urusan damai ini juga menjadi urusan mereka.
Baca Juga: Pesawat Sam Air Ditembaki KKB Saat Mendarat di Kenyam, Nduga, Papua
"Dimana bahasa ini kita turunkan agar bisa kitas sesuai dengan gaya bahasanya mereka, bahasa anak milenial supaya bisa dimengerti oleh kaum sebayanya," ujar pria yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat (Lakpesdam PWNU Jabar) ini.
Kedua, menurutnya, juga harus bisa menjelaskan terkait apa itu damai dan apa pentingnya bagi generasi muda juga harus dikemas dengan hal yang mudah dimengerti di kalangan milenial,. Menurutnya ada satu istilah yang di pendidikan namanya AMBAK yang merupakan kependekan dari Apa Manfaatnya BAgiKu. Memahami AMBAK dengan baik adalah hal penting agar seseorang bersemangat mempelajari suatu hal dan tergerak mengamalkannya.
"Anak-anak remaja ini, anak-anak generasi milenial ini harus ngerti bahwa soal damai, soal anti teroris, soal moderasi beragama itu manfaatnya besar dan penting buat dirinya. Baru setelah itu mereka terlibat. Tapi selagi mereka masih menganggap 'ini bukan urusan saya' mereka pasti nggak mau," ujarnya.
Baca Juga: Tujuh Suporter Persita Jadi Tersangka Pelemparan Batu ke Bus Persis SoloJangan Jadi "Silent Majority"
Hal senada juga dikatakan Guru Besar bidang Ilmu Tafsir Al-Quran dari Universita Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung,  Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag, yang turut menjadi narasumber di acara tersebut. Menurutnya, generasi muda diminta untuk tidak menjadi silent majority (diam) dalam menciptakan perdamaian di negeri ini. Generasi muda harus aktif untuk terus menebarkan perdamaian melalui dunia maya.
"Saya kira memang perlu ada respon yang aktif dari generasi muda untuk mengisi konten-konten digital dengan pesan-pesan yang damai yang baik. Karena bagaimanapun dunia maya atau dunia digital itu akan selalu hadir. Karena melalui dunia maya, dunia menjadi luas dan terbuka," ujar Prof. Jajang.
Oleh karenanya ia meminta generasi muda yang umumnya selama ini diam memang perlu untuk bergerak secara aktif mengisi konten-konten mereka, status mereka di media sosial dengan status yang menyejukkan, status keseharian yang menunjukkan cinta akan tanah air.
"Misalnya mereka bisa mengisi dengan konten ragam kuliner, kekayaan wisata dalam negeri di berbagai daerah, kekayaan etnik yang mana itu bisa dieksplorasi sebagai bagian cara untuk mengimbangi konten-konten yang selama ini mengarah pada paham-paham yang kurang baik seperti paham radikal di masyarakat. Itu yang pertama," ujarnya.
Kedua, menurutnya, perlu bagi generasi muda itu untuk bersikap kritis dengan apa yang disebut saring sebelum sharing. Hal tersebut dinilai baik sekali agar generasi muda dapat menyaring informasi yang didapat sebelum menyebarluaskannya lebih jauh.
Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Sus. Drs. Solihuddin Nasution, M.Si, dalam sambutannya saat membuka acara menjelaskan bahwa maksud dan tujuan digelarnya acara 'Ngabubu Right' ini agar bagaimana generasi muda bangsa Indonesia ini ke depannya nanti bisa berkontribusi dalam rangka berjihad.
"Jihad di sini adalah bagaimana kita bisa menjaga NKRI yang kita cintai bersama yang tidak ada duanya di dunia ini. Selain itu dialog ini sebagai upaya untuk memberikan gambaran kepada para generasi muda, tokoh masyarakat dan akademisi dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme," ujar Kolonel Sus. Solihuddin Nasution.
Sementara itu Koordinator Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Barat, Ridwan Rustandi, M. Sos dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa acara 'Ngabubu Right' ini merupakan satu event positif bagi generasi muda apalagi dilaksanakan di bulan Ramadan. Apalagi Ramadan itu identik dengan hal-hal yang positif, ekosistem kebaikan dan sebagainya.