Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dikembalikan ke Keluarga
Metropolitan

FTNews - Pihak kepolisian masih mengusut kasus tewasnya satu keluarga di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Inspeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3).
Adapun keempat jenazah berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15).
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan bahwa keempat jenazah telah polisi kembalikan ke keluarga.
Hal ini pihaknya lakukan usai pihak kepolisian menilai telah cukup pemeriksaan dalam rangka penyidikan.
Baca Juga: Sempat Mangkir, Bacaleg PKB Fuidy Luckman Akhirnya Diperiksa Intensif Oleh Bawaslu Jakbar
“Jenazah sudah cukup untuk dilakukan pemeriksaan secara kebutuhan penyidikan, jadi sudah dikembalikan kepada keluarga,†kata Gidion, dalam keterangannya, Kamis (14/3).
Sementara itu Gidion menyebutkan bahwa jenazah juga telah dikebumikan usai disemayamkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
“Disemayamkan di RSCM, dari RSCM kemudian dibawa oleh keluarga. Sudah dikebumikan,†jelas Gidion.
Baca Juga: Bertemu Menteri LHK Norwegia, Jokowi Bahas Diskriminasi Sawit
Sementara itu Gidion belum dapat memastikan penyebab tewasnya satu keluarga tersebut. Pasalnya masih dibutuhkan beberapa pemeriksaan untuk mengetahuinya.
“Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA. Kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,†tegas Gidion.

Tewas Tangan Terikat
Sekadar informasi, satu keluarga ditemukan tewas usai terjatuh dari rooftop di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Inspeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).
Mereka yang tewas masing-masing berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15).
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membenarkan adanya insiden satu keluarga tewas tersebut.
“Benar satu keluarga, 2 cowok 2 cewek,†kata Gidion, dalam keterangannya, pada Minggu (10/3).
Secara terpisah, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa satu keluarga tersebut terindikasi bunuh diri.
“Betul indikasi bunuh diri, yang pasti motifnya bunuh diri. Penegasan saja satu keluarga,†ucap Agus.
Sementara itu, dari kejadian tersebut korban mengalami luka-luka pada bagian kepala, patah tulang di sekujur tubuh, tangan hingga kaki.
Kemudian Agus mengungkapkan indikasi bunuh diri juga dapat terlihat bahwa keempatnya dalam kondisi tangan terikat bersamaan saat ditemukan tewas.