Johan: Jangan Tutup Lalu Lintas Ternak Jelang Idul Adha
Nasional

Foeinterkininews.id, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan mengingatkan pemerintah soal penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Terutama sapi dan kerbau yang teridentifikasi di daerah Jawa Timur dan Aceh.
Menurutnya, secara holistik, penanganan wabah PMK ini harus tepat, pemerintah jangan gegabah dengan menutup semua jalur lalu lintas ternak.
"Aapalagi jelang Hari raya Idul Adha, dimana distribusi hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing meningkat drastis,†ujarnya kepada Forumterkininews di Nusa Tenggara Barat, Kamis (12/5).
Baca Juga: Surya Paloh Belum Restui Duet Anies-Cak Imin
Johan meminta pemerintah tidak membuat kebijakan yang merugikan peternak. Termasuk dengan menutup jalur lalu lintas ternak terutama menuju Pulau Jawa. Dimana Pulau Jawa merupakan pusat pasar dari penjualan hewan ternak untuk kebutuhan qurban.
“Penutupan lalu lintas ternak akan memukul usaha peternakan dan pasti merugikan peternak,†ucap Johan.
Politisi PKS ini berharap pemerintah tidak hanya berfikir soal penanganan wabah PMK yang saat ini hanya bersifat lokal di daerah tertentu. Tapi juga harus mulai menyiapkan strategi agar wabah ini tidak berdampak pada daerah lain yang masih sehat.
Baca Juga: Kerugian Negara Proyek Menara Telekomunikasi Anak Perusahaan Jakpro Mencapai Rp315 Miliar
Johan mengungkapkan bahwa Pulau Jawa tetap menjadi pasar potensial bagi peternak kita terutama menghadapi Idul Adha tahun ini. Menurutnya sapi Bali yang ada di Pulau Bali dan Nusa Tenggara (NTB dan NTT) adalah pilihan personal umat Muslim untuk ibadah qurban karena ukuran dan harganya yang terjangkau.
Bali, NTT, NTB Provinsi dengan Populasi Sapi Potong Terbesar
Johan menjelaskan, NTB, NTT dan Bali merupakan provinsi dengan populasi sapi potong terbesar dan masuk kategori hewan ternak yang sehat serta aman dikonsumsi. Sehingga tidak ada alasan menutup jalur lalu lintas hewan ternak tersebut. Apalagi akibat wabah PMK sedang meluas di Jawa Timur.
Johan menghimbau terkait pengendalian wabah PMK agar pemerintah dan segenap pemangku kepentingan saling peduli. Jika menemukan gejala-gejala penyakit menular pada hewan ternak, segera hubungi dokter hewan atau petugas Kesehatan hewan yang berwenang.
Hal ini penting dilakukan agar isolasi hewan yang terpapar penyakit segera dilakukan. Dan tidak merugikan peternakan lainnya.
Wakil rakyat dari dapil NTB 1 ini mendorong pemerintah memberikan perhatian dan keberpihakan kepada keberlanjutan usaha peternakan. Khususnya masyarakat peternak yang ada di bali dan Nusa tenggara. Karena moment Idul Adha sebagai masa panen bagi peternak rakyat.
“Saya minta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada usaha peternakan rakyat agar tidak terganggu dan tidak dirugikan dengan masuknya wabah PMK di tanah air,†tutup Johan.