Johan Rosihan Minta KKP Lakukan Terobosan untuk Sejahterakan Nelayan

Forumterkininews.id, JAKRTA - Anggota DPR RI Komisi IV Johan Rosihan meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan strategi khusus dan roadmap dalam melakukan implementasi anggaran. Khususnya terhadap program yang bersentuhan dengan masyarakat kelautan perikanan. Sebab hal ini akan berdampak langsung kepada nelayan dan masyarakat kelautan perikanan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya.

“Menurut saya, anggaran KKP tahun 2022 masih sangat kecil (masih di bawah 1% dari APBN). Maka optimalisasi dan langkah tepat menjadi penting dalam tata Kelola anggaran. Agar berdampak membangkitkan perekonomian berbasis laut dan perikanan,” ujar Johan

Dikatakan Politisi PKS, KKP perlu melakukan terobosan baru dalam memperbaiki sistem tata kelola kelautan perikanan. Hal ini untuk mewujudkan iklim bisnis kondusif dengan cara meningkatkan nilai investasi dan nilai ekspor yang berdampak pada kesejahteraan nelayan

Baca Juga: UMP Hanya Naik 1,09 Persen, Politisi PKS Pertanyakan Formula Perhitungannya

“KKP juga harus lebih serius meningkatkan daya saing komoditas unggulan dan bernilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan ekspor perikanan. Harus ada roadmap agar ekspor Indonesia lebih unggul dibanding Vietnam atau negara lain,” sambung Johan.

Politisi PKS ini juga mendorong KKP segera merealisasikan program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menata dan memberdayakan kampung nelayan sebagai sentra ekonomi secara terukur, sistematis dan mensejahterakan keluarga nelayan.

Legislator PKS itu meminta KKP secara sistematis meningkatkan angka konsumsi ikan secara nasional. Karena menurutnya negara kita masih kalah dengan Malaysia dalam hal konsumsi ikan. Padahal laut kita lebih luas dan sumber ikan kita lebih beragam dan jumlahnya lebih besar.

Baca Juga: Sempat Terhenti, Kemenhub Wacanakan Gelar Mudik Gratis Tahun Ini

“saya melihat KKP harus lebih aktif mendorong penyediaan pasokan kebutuhan ikan sebagai sumber pangan nasional dalam jumlah yang cukup, aman dan bergizi. Ini untuk menuntaskan berbagai persoalan pangan dan kondisi bangsa yang terkait pangan seperti tingginya prevalensi stunting dan anemia karena kurangnya akses pangan oleh masyarakat, papar Johan.