Kabar Baik! Pemerintah Pastikan Bunga KPR Subsidi Tetap
Ekonomi Bisnis

Kabar baik untuk masyarakat yang berniat memiliki rumah. Pemerintah memastikan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi tidak akan naik dalam waktu dekat.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam acara Akad Massal 26.000 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025).
“Bunga KPR rumah subsidi tetap, tidak dinaikkan. Artinya, ini luar biasa keberpihakan kepada rakyat,” tegas Maruarar. “Ini bukti nyata kehadiran negara dalam memberikan akses rumah layak huni bagi rakyat kecil,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga menyosialisasikan kebijakan peningkatan kuota rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kuota tahun ini yang semula 220 ribu unit dinaikkan menjadi 350 ribu unit. Lonjakan signifikan ini menjadi penanda keseriusan pemerintah dalam memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat.
Rp22,67 Triliun untuk Program Rumah Subsidi
Hingga September 2025, pemerintah telah menyalurkan Rp22,67 triliun dari APBN untuk mendukung program rumah subsidi. Anggaran tersebut menopang pembiayaan FLPP, termasuk subsidi bunga hingga 10 persen agar cicilan rumah tetap ringan dan terjangkau.
Sementara itu, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan komitmennya mempercepat akses rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dalam acara akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Senin (29/9/2025), BP Tapera melaporkan capaian penyaluran hingga 183.058 unit rumah atau 52,3 persen dari target 350 ribu unit pada tahun ini.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyebutkan bahwa capaian tersebut setara dengan realisasi pembiayaan Rp22,72 triliun, yang disalurkan melalui 38 bank penyalur bekerja sama dengan 7.382 pengembang di 11.488 lokasi perumahan pada 33 provinsi dan 344 kabupaten/kota.
“Capaian tahun ini menunjukkan minat luar biasa masyarakat terhadap program KPR subsidi. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka ini terus meningkat,” jelas Heru.***