Kader PKS Diminta Aktif Mengadvokasi Korban Kekerasan Seksual
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Ketua DPP Bidang Kesejahteraan Sosial Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani Aher meminta kader PKS mengadvokasi kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan dan anak di wilayah masing-masing.
"Kader PKS harus memberikan bantuan dan uluran tangan kepada korban kekerasan seksual. Pastikan ada pendampingan terhadap korban agar mendapat layanan rehabilitasi psikis dan fisik serta mendapatkan keadilan hukum," kata Netty melalui keterangan rilis, Jakarta Senin (22/11)
Menurut Netty, layanan pencegahan, penanganan dan advokasi hukum pada korban merupakan refleksi sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Baca Juga: Azyumardi Dikenal Alwi Shihab Sebagai Orang yang Disiplin
"Sebagai elemen bangsa yang mencitakan wujudnya perilaku adil dan beradab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu saja PKS jelas menolak kekerasan atau kejahatan seksual yang menodai martabat manusia," ujarnya.
Netty mengatakan, kader PKS harus menunjukkan keberpihakan pada korban kekerasan atau kejahatan seksual di tataran praktis dan implementatif.
Korban Kekerasan Mencapai 7.191
Baca Juga: Menkes Budi: Alat Genom Squensing Didatangkan Awal Tahun
Berdasarkan laporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sepanjang tahun 2020 terjadi kekerasan seksual pada anak dan perempuan sebanyak 7.191 kasus.
"Banyak korban kekerasan seksual yang enggan atau bahkan sama sekali tidak berani melapor. Adanya relawan yang siap mendampingi mereka ke lembaga layanan, kantor pengaduan, rumah sakit atau kantor polisi tentu akan memudahkan," katanya.
Menurutnya, kekerasan atau kejahatan seksual bukan saja menyerang fisik tapi juga menyerang sisi psikologis korban. Kejadian tersebut dapat berujung pada trauma mendalam. Pendampingan psikologis penting untuk memulihkan kondisi mentalitas korban.
Selain itu, menurut politisi perempuan Jawa Barat ini, relawan PKS harus memberikan edukasi terkait bentuk-bentuk kekerasan seksual dan bagaimana cara mencegahnya.
"Selama ini sebagian besar masyarakat belum memiliki pengetahuan yang benar soal kekerasan seksual," katanya.
Menurut Netty, relawan dapat berperan dengan memberikan edukasi pada masyarakat dalam mengenali dan mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungannya.
Untuk itu, dalam waktu dekat Netty akan mengadakan pelatihan bagi relawan di dapilnya, Kokab Cirebon dan Indramayu.
"Jika masyarakat memiliki sensitivitas terhadap perilaku kekerasan atau kejahatan seksual, tindak kejahatan ini dapat dimitigasi," ujarnya.