Kata 'Sabar' dari Pengurus Man 2 Model Medan, yang Berujung Demo Ratusan Siswa

Salah satu siswa Man 2 Model Medan, Giga Syabrina Suhaimi menjelaskan alasan dia dan ratusan temannya melakukan aksi demo di sekolah mereka, Jalan Willem Iskandar, Jumat (7/2/2025) pagi.

Gadis manis ini mengaku pengurus Man 2 Model Medan telah berjanji dari pekan lalu untuk menyelesaikan masalah pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

"Kenapa kami tadi demo? Pertama kami disuruh nunggu dari hari Sabtu (1/2/2025), 'nak sabar dulu sabar. Pak kepala lagi ke pusat' segala macam, sampai hari ini pun belum ada kejelasan," jelas siswa kelas 12 itu saat diwawancarai wartawan.

Baca Juga: Program Siswa Man 2 Model Medan: 15 Hari Safari Ramadan ke Kabupaten Karo

Gadis berusia 16 tahun ini menyebut dia dan teman-temannya pernah menanyakan kepada pengurus Man 2 Model Medan apa tanggung jawab dari pihak sekolah jika mereka tidak bisa ikut SNBP.

Ratusan siswa Man 2 Model Medan ketika melakukan demo [FT News/Reza Syahputra]

"Tapi mereka hanya jawab 'sabar bapak lagi berusaha mohon ke pusat agar kita ikut SNBP'. Cuma itu aja mereka ngasih tanggung jawab ke kami," sebutnya.

Namun, setelah ngasih kabar tersebut, pengurus Man 2 Model Medan tidak memberitahu kelanjutannya lagi ke siswa. "Makanya kami minta demo dan minta kejelasannya hari ini," cetus Giga.

Baca Juga: Akui Salah dan Minta Maaf, Kepala Man 2 Model Medan Bersyukur Siswanya Bisa Ikut SNBP

Wanita berkacamata ini mengatakan bahwa seluruh siswa Man 2 Model Medan ikut demo karena mereka bakal terdampak.

"Kelas 10 dan 11 meramaikan demo. Karena kalau tahun ini gak ada SNBP, tahun besoknya mereka gak punya alumni SNBP. Jadi mereka dirugikan," kata Giga yang mengaku sampai sekarang belum ada kejelasan SNBP.

Demo ratusan siswa di Man 2 Model Medan [FT News/Reza Syahputra]

Diketahui, para siswa melakukan demo karena menuntut kejelasan SNBP dari pihak sekolah.

Dalam aksi demo para siswa ini, salah satu wartawan sempat tak diizinkan masuk ke dalam Man 2 Model Medan.

Namun, ratusan siswa menjemput wartawan tersebut ke depan gerbang. Sehingga wartawan diizinkan masuk.