Kecelakaan Bus Subang, YLKI : Jangan Gadaikan Nyawa Penumpang

FTNews – Kecelakaan bus kembali terjadi. Terbaru kecelakaan bus Subang. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah perketat pengawasan kepada perusahaan bus. Jangan sampai kecelakaan berulang dan nyawa penumpang selalu tergadaikan saat naik bus umum.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyayangkan kecelakaan bus pariwisata kerap terjadi. Kecelakaan juga menimbulkan korban dan massal.

Terkait penyebab, Tulus mengungkap, pemicunya ada dua aspek. Pertama aspek manusia.

“Misalnya driver ngantuk, capek karena kurang istirahat,” katanya di Jakarta, Senin (13/5).

Kedua, faktor teknis. Terutama rem bolong, karena kanvas rem aus atau kanvas abal-abal. “Kecelakaan di Ciater-Subang mengindikasikan hal tersebut,” ucap Tulus.

Untuk itu ia menekankan perlunya pengawasan kuat dari pemerintah, Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan serta Polri.

“Jangan gadaikan nyawa penumpang bus umum. Potret buram bus umum atau bus pariwisata harus segera diperbaiki,” tandasnya.

Bus Putera Trans yang mengalami kecelakan di Subang. Foto: Ditjen Hubdar Kemhub

Bawa Rombongan Pelajar

Sebagai informasi, bus pariwisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB.

Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang.

Kemudian ketika melewati jalan menurun, bus itu secara tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan sampai menabrak kendaraan minibus jenis Feroza nopol D 1455 VCD.

Setelah menabrak kendaraan yang ada di jalur berlawanan itu, bus terguling dengan kondisi miring. Posisi ban kiri berada di atas, sampai tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.

Di saat tergelincir di jalan yang kondisinya menurun, bus itu terhenti setelah menghantam tiang listrik yang ada di bahu jalan.

BACA JUGA:   Jaksa Agung Perintahkan Kajati Bentuk Timsus Atasi Mafia Tanah dan Pelabuhan
KNKT investigasi kecelakaan bus Subang. Foto: Radar Bandung

Investigasi Kecelakaan

Sementara itu, Tim Investigator Keselamatan LLAJ Komite Nasional Keselamatan Transportasi tengah melakukan investigasi kecelakaan tersebut.

Investigasi dipimpin M Leksono Sidi sebagai investigator in charge serta turut hadir di lokasi Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

Mengutip data dari Direktorat Lalu Lintas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan, hingga November 2023, jumlah kendaraan pariwisata 16.297 unit. Baru 10.147 bus (62,26 persen) yang terdaftar di Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM).

Sisanya 6.150 bus (37,74 persen) adalah angkutan liar alias tidak terdaftar. Masyarakat perlu mewaspadai juga dengan tawaran-tawaran murah dari penyelenggara.

Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) dan Dinas Perhubungan setempat sebagai kepanjangan tangan Ditjen Hubdat pun sidak ke sejumlah lokasi destinasi wisata. Untuk menemukan bis tak laik beroperasi tersebut.

Sementara itu, polisi pun harus berani menindak pengusaha bus yang tidak tertib administrasi, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

Artikel Terkait