Kemenag Sebut Awal 1 Ramadhan Jatuh pada Kamis 23 Maret

Forumterkininews.id, Jakarta -Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Seminar Posisi Hilal dan Sidang Isbat penetapan 1 Ramadhan 1444 H atau 2023. Berdasarkan pengamatan posisi hilal yang sudah berada diatas 2 derajat, maka awal 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023.

Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Asadurrahman mengatakan bahwa posisi hilal didasarkan pada ketinggian hilal yang ada di ufuk maupun elongasi.

Berdasarkan penglihatan di sejumlah lokasi, kata dia, hilal di wilayah Papua sudah mencapai hampir 7 derajat dan di wilayah Sumatra bagian paling barat sekitar 9 derajat.

Menurutnya, setiap 1 derajat, seorang perukyat melihat hilal adalah 4 menit, maka kalau ada 6 derajat, berdasarkan pengamatan dari saat matahari terbenam di lokasi tertentu, akan berlangsung selama kurang lebih 28 menit.

“Mudah-mudahan di bagian tertentu ada hilal yang mudah diamati, apalagi ini sudah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Dari segi ketinggian sudah memenuhi kriteria,” kata Asadurrahman dalam Seminar Pemaparan Posisi Hilal di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (22/3).

Kemudian, dari segi ketinggian dan elongasi, lanjut dia, hampir di seluruh dunia akan memulai shalat tarawih pada malam hari ini dan ibadah puasa akan dimulai besok, Kamis (23/3/2023).

“Wilayah Papua 6,75 atau 6 derajat 45 menit. Kemudian di wilayah paling barat Sumatra ketinggian 8,75 derajat. Kalau cuaca baik, bagus, insyaallah akan banyak laporan yang diterima Kemenag dari berbagai lokasi pelaksanaan rukyat hilal pada sore hari ini,” paparnya.

Ia mengatakan bahwa awal 1 Ramadhan akan jatuh pada Kamis besok yang diputuskan oleh Menteri Agama dalam sidang Isbat.

“Mudah-mudahan awal Ramadhan-nya ditetapkan pada malam hari ini dan kita sudah siap menyambut kedatangan Ramadhan,” ucap Asadurrahman.

BACA JUGA:   Salat Jumat di Tanjung Priok, Kaesang Pangarep Duduk di Pelataran Masjid, Kenapa?

Seperti diketahui, pemaparan data hilal awal Ramadhan ini berlangsung beberapa saat sebelum sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas digelar.

Sidang isbat digelar sesaat setelah azan maghrib. Kemudian dilanjut dengan konferensi penetapan awal Ramadhan 1444 H.

Hadir Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, duta besar negara sahabat, Komisi VIII DPR RI, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, para ahli falak dari masing-masing ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia, dan BMKG.

Artikel Terkait