Keponakan Prabowo Kecam Polda NTT Pecat Rudy Soik: Melawan Mafia BBM Malah Diperlakukan Demikian
Hukum

Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengecam Polda NTT yang memecat Ipda Rudy Soik.
Putusan Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PDTH) terhadap Rudy Soik ini setelah Polda NTT menggelar sidang
komisi kode etik Polri pada Rabu (10/10/2024).
Baca Juga: Ipda Rudy Soik Dipecat, Rahayu Saraswati Akan Lapor ke Prabowo
"Polisi bersih dan berjuang untuk melawan oknum Mafia BBM dan TPPO kok malah diperlakukan demikian," ungkapnya lewat unggahan di akun instagramnya seperti dilihat, Minggu (13/10/2024).
Rahayu Saraswati juga meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kemenkumham untuk melakukan evaluasi atas putusan tersebut.
"Kami dari JarNas (Jaringan Nasional) Anti TPPO meminta evaluasi dari Kapolri dan Kemenkumham atas putusan Polda NTT yang memberhentikan Sdr Rudy Soik secara tidak terhormat," katanya.
Baca Juga: Rangkuman Kasus Rudy Soik Bongkar BBM Ilegal di NTT Malah Dipecat
"Hanya karena dia melakukan tugasnya untuk mengusut mafia BBM atas perintah atasan beliau," sambungnya.
Rudy Soik mengingatkan agar tindakan pemecatan ini malah merusak reputasi instansi Polri.
"Jangan kerja keras orang-orang yang ingin memperbaiki nama baik dan reputasi instansi penegakan hukum yang namanya Polri dirusak begini dong," ungkapnya
Lebih lanjut, Rahayu Saraswati yang merupakan Ketua Umum Jaringan Nasional Anti TPPO meminta keadilan atas pemecatan ini.
"Saya sebagai Ketua Umum Jaringan Nasional Anti TPPO mewakili suara dari semua pejuang anti perdagangan orang menginginkan keadilan bagi polisi seperti Saudara Rudy Soik," tukasnya.
Pernyataan keponakan Prabowo Subianto ini seketika mendapatkan tanggapan dari warganet.
"Setuju mbak, kasian polisi baik akan takut bertindak kalau diperlakukan begini," ucap warganet.
"Mantap dukung seratus persen untuk keberanian Nona," ungkap warganet.
"Itulah kondisi negara kita saat ini," tukasnya.