Ketua PWI: HPN 2022 Momentum untuk Membangun Kedaulatan Digital
Nasional

Forumterkininews.id Jakarta - Hari Pers Nasional (HPN 2022) mengangkat tema ‘Kendari Jaya Indonesia Maju’, dimana HPN tersebut diperingati setiap tanggal 9 Febuari. Acara tersebut diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal Depari Sembiring HPN ini ajang silaturahmi, penyatuan semangat dan pemikiran agar pers tanah air tetap hidup. Pada puncak HPN 2022 dengan tema ‘Kendari Jaya Indonesia Maju’ para pemikir dan pelaku industri pers menggelar konvensi nasional media massa. Dua topik besar yang diusung yakni membangun kedaulatan nasional di tengah gelombang digitalisasi global, dan membangun model media massa yang berkelanjutan.
Dijelaskannya Indonesia ini adalah potensi yang menggiurkan bagi kekuatan digital global. Negara ini bagai tambang emas yang diperebutkan.
Baca Juga: Sisa Vaksin 3,2 Juta Hampir Kedaluwarsa, DPR: Jangan Sampai Sia-sia
“Tapi tidak semestinya membiarkan diri menjadi objek ekploitasi raksasa digital global dan jangan sampai kita besar hanya sebagi pasar produk-produk teknologi informasi asing,†bebernya.
Maka membangun kedaulatan digital, lanjut kata Atal, membangun kemandirian harus menjadi perhatian bersama. Semua pihak harus menempatkan diri secara baik dalam peta digitalisasi global untuk kepentingan nasional.
Membangun Kedaulatan Digital dan Regulasi Publiser Rights
Baca Juga: Terungkap! Sopir Bajaj dan Jukir yang Saling Serang di Jakpus Kakak-Beradik
Dalam rangka membangun kedaulatan digital ini, regulasi publiser Right menjadi sangat penting demi berkelanjutan industri media nasional. "Kami sangat membutuhkan publiser Right dan sesuai janji kami kepada Presiden pada HPN tahun lalu. Alhamdulilah sudah kami serahkan, disusun publisher Rightsnya bulan Oktober tahun lalu memang draftnya belum sempurna,†ujarnya
Namun saat ini, dikatakan Atal, sudah berada di tangan pemerintah mohon Presiden berkenan untuk menginstruksikan Kementrian terkait untuk memprosesnya. Apabila sudah di tangan pemerintah Presiden boleh tendang menggunakan kaki kiri maupun kanan.
Ia berharap dukungan Presiden mengenai publisher Right insentif ekonomi. Komunitas pers nasional juga perlu mawas dan berbenah diri. Pers harus mengendalikan arus jurnalisme klik bait yang semakin deras khususnya pada media online.
“Pers harus juga memperbaiki kualitasnya dan sedapat mungkin menghindari tren pemberitaan yang bias, provokatif, dan bombastis. Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga indenpendensi media,†tukasnya