Khotbah Jumat 9 Februari Diimbau Serukan Pesan Pemilu Damai

Nasional

Jumat, 09 Februari 2024 | 00:00 WIB
Khotbah Jumat 9 Februari Diimbau Serukan Pesan Pemilu Damai

FTNews - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau khatib pada khotbah Jumat, (9/2) agar menyerukan pesan pemilu damai.

rb-1

Hal itu mengingat dalam hitungan hari, Pemilu 2024 akan berlangsung di Indonesia.

“Pelaksanaan pemilu semakin dekat. Kami mengimbau Khatib Jumat untuk menyampaikan pesan pentingnya menyukseskan pemilu yang damai. Menguatkan persaudaraan dan kerukukan, serta mendorong umat untuk menggunakan hak suara secara bertanggung jawab. Dan menghargai perbedaan pilihan politik,"kata  Menag di Jakarta, Jumat (9/2).

Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu

rb-3

Menag mengatakan, pihaknya telah menerbitkan imbauan soal seruan di khotbah Jumat lewat surat Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi.

Yang juga Kepala Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat provinsi dan Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota yang juga Kepala BKM Kabupaten/Kota.

“Ini bertujuan menjaga kondusivitas umat dan sakralitas masjid di wilayahnya, dengan mencegah aktivitas politik praktis di masjid,”ucapnya.

Baca Juga: Di WWF ke-10, Indonesia Siap Gaungkan Penyelamatan Air Bersih

Surat itu, lanjutnya, juga disampaikan kepada Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan yang juga Ketua BKM Kecamatan. Serta para Ketua BKM kelurahan/desa dan Ketua Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

“Kami juga mengimbau Pengurus BKM dari pusat hingga desa agar tidak menggunakan masjid sebagai tempat kampanye politik praktis dengan mendukung partai atau paslon tertentu," imbuhnya, seperti melansir Kemenag.go.id.

Sosialisai SE Menag 

Ia berpesan, dalam penyelenggaraan khotbah Jumat, para pengurus dan pengelola masjid serta penceramah harus memedomani dan menyosialisasikan Surat Edaran Menteri Agama Nomor: SE.09 Tahun 2023. Tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

Materi ceramah agama juga harus bersifat mendidik, mencerahkan, dan konstruktif.

Meningkatkan keimanan dan ketakwaaan, menjaga keutuhan bangsa dan negara, dan  tidak mempertetantangkan RAS.

Serta tidak menghina dan melecehkan, tidak menghasut, serta tidak bermuatan kampanye politik praktis.

"Demikian juga kepada para tokoh berbagai agama, saya imbau agar bisa menyampaikan pesan yang sama kepada umat masing-masing dalam setiap kesempatan peribadatan dan perjumpaan," jelasnya.

Pemilu, sebutnya, adalah pesta demokrasi yang terselenggara lima tahun sekali dan ia harap bisa berlangsung dengan penuh riang gembira.

"Perbedaan dalam pilihan politik adalah hal wajar dan setiap orang harus menghargainya. Terlalu mahal jika beda pilihan politik sampai merusak persaudaraan," pungkasnya.

Tag Nasional Headline Menag Pemilu

Terkini