Kolaborasi Tak Terduga: Punk Sukatani Hidupkan Ketegangan Angkara Murka

Film Angkara Murka yang dibintangi oleh Raihaanun, Rukman Rosadi, dan Simhala Avadenda dijadwalkan tayang di bioskop mulai 22 Mei 2025.

Menariknya, film garapan sutradara Eden Junjung ini menggunakan lagu “Tumbal Proyek” karya band Sukatani sebagai lagu tema atau original soundtrack (OST).

Band Sukatani isi sound track film "Angkara Murka" (15/5) [Selvianus Kopong Basar]

Alunan musik punk yang penuh distorsi dari lagu tersebut memberi nyawa pada film bergenre horor psikologis ini, yang menyajikan ketakutan, kritik sosial, serta muatan emosional yang mendalam.

Baca Juga: Konser Terdekat Sukatani Band, Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Bakal Menggemparkan Tegal?

Band Sukatani mengaku senang mendapat kesempatan dari Eden Junjung untuk memperkenalkan karya mereka melalui medium film.

Tawaran itu pun menjadi pengalaman pertama bagi Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy, dan Novi Citra Indriyati atau Twister Angel, dalam terlibat di dunia perfilman.

Lebih jauh, kolaborasi dengan Eden Junjung menjadi penanda kembalinya Band Sukatani ke permukaan, setelah sempat vakum akibat kontroversi lagu mereka yang berjudul “Bayar-Bayar Polisi”.

Baca Juga: Band Sukatani Hari Ini Manggung di Tegal, Bakal Bawakan Lagu 'Bayar Bayar Bayar'?

“Pastinya senang banget diajak Mas Eden buat terlibat di film ini,” ujar Alectroguy saat ditemui di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025) malam.

Alectroguy menceritakan awal mula tawaran tersebut datang. Mereka mengaku terkejut karena lagu “Tumbal Proyek” baru dirilis dua minggu sebelumnya.

“Tawaran itu datang tiba-tiba. Kami diminta agar lagu ini dijadikan OST. Kami pun memutuskan untuk membaca sinopsis Angkara Murka terlebih dahulu,” jelasnya.

Angkara Murka (15/5) [Selvianus Kopong Basar]

Setelah itu, Alectroguy dan Twister Angel menerima tawaran Eden Junjung dan mulai berkolaborasi demi menyukseskan film tersebut.

“Kami baca skripnya dan ternyata punya benang merah yang sama dengan lagu kami. Ada kesamaan tema,” ungkap Alectroguy.

Angkara Murka sendiri mengangkat kisah kehidupan para buruh tambang batu. Diceritakan, Ambar (Raihaanun) mendatangi lokasi tambang untuk mencari suaminya, Jarot, yang tidak pulang sejak malam sebelumnya.

Namun para buruh tambang mengaku tidak mengetahui keberadaan Jarot. Demi menghidupi anaknya, Ambar terpaksa menggantikan posisi suaminya dan bekerja di tambang tersebut.

Seiring waktu, Ambar terus mencari penyebab hilangnya Jarot. Berbagai konflik bermunculan, namun ia tetap tegar menghadapi semuanya.

(Selvianus Kopong Basar)