Kue-Kue Tradisional Jadul yang Selalu Muncul saat Lebaran dan Paling Terakhir Habis

Umat Islam tengah bersuka cita merayakan Idulfitri 1446 H. Hari raya juga menjadi lebih spesial dengan kumpul keluarga.

Kumpul keluarga saat Lebaran tambah meriah dengan kue atau penganan khas terutama yang tradisional. Beberapa daerah memertahankan olahan sendiri kue-kue tradisional meski banyak kue-kue yang dijual kemasan.

Kue-kue jadul justru menjadi makanan yang selalu bikin kangen kampung halaman. Kue tradisional terkadang memiliki filosofi tertentu terutama untuk mempererat tali silaturahmi.

Baca Juga: Lebaran, Deretan Kue Wajib Ini Wajib Tersedia

Kue tradisional sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu dan sebagai ciri kesederhanaan. Berikut 5 kue tradisional ciri khas Lebaran:

1. Kue babon

Kue babon menjadi kue tradisional di banyak daerah seperti suku Melayu. Kue babon berbahan dasar tepung terigu.

Baca Juga: Resep Kue Lebaran Praktis, Semprit ala Chef Devina Hermawan

Rasa kue babon manis. Biasanya disajikan dengan minuman seperti kopi dan teh.

2. Kue sagon

Kue sagon berwarna putih ini berbahan dasar tepung beras ketan dengan campuran kelapa parut. Rasanya manis gurih sedikit kering.

Sangat cocok dijadikan kudapan saat berkumpul keluarga sambil ngobrol-ngobrol. Ditemani minuman teh atau kopi.

3. Rengginang

Rengginang tentu sangat terkenal sebagai makanan khas Lebaan. Kue ini terkenal sebagai makanan terakhir yang selalu dicari saat semua kue-kue Lebaran di toples sudah habis.

Rengginang sudah seperti makanan nasioanl hari raya. Penganan yang dibuat dari ketan yang dikeringkan ini ditemukan di banyak daerah.

4. Akar kelapa

Makanan tradisional Lebaran biasanya sangat tahan lama. Ciri ini ada pada kue Lebaran akar kelapa.

Kue akar kelapa punya tekstur keras. Kue yang dibuat panjang seperti akar kelapa ini berasal dari tanah Betawi.

Kue akar kelapa. (Instagram @novia.fauziah67)

5. Kue cincin

Kue cincin di beberapa daerah disebut kue kolong-kolong karena bentuknya bulat seperti donat.

Kue cincin bahkan saat ini menjadi oleh-oleh khas beberapa daerah seperti di Kalimantan. Kue cincin memiliki tekstur keras, rasa manis, dan warna cokelat kehitam-hitaman.