Ledakan Kehancuran: Kepala Staf Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut
Ali Tabtabai, Kepala Staf militer Hizbullah Lebanon, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada hari Minggu. Media-media Israel mengonfirmasi kematiannya dengan mengutip informasi dari sumber resmi Israel.
Serangan ini menjadi yang pertama dalam beberapa bulan di distrik selatan ibu kota Beirut yang menjadi markas pejabat senior Hizbullah. Kawasan tersebut dikenal sebagai wilayah sensitif bagi kelompok militan tersebut.
Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
Israel Menargetkan Tabtabai
Suasana pemakaman Ali Tabtabai Kepala Staf Militer Hizbullah Lebanon yang tewas dalam serangan udara Israel [X]
Menurut pejabat Israel yang mendapat pengarahan, Tabtabai menjadi sasaran utama. Klaim ini didukung oleh sumber keamanan Lebanon yang juga mengonfirmasi keterlibatan militer Israel.
Baca Juga: Ini Wajah Mata-Mata Mossad yang Dieksekusi Iran
Seorang petinggi Amerika Serikat menyatakan bahwa pemerintah Israel tidak memberi tahu AS sebelum melakukan serangan. Seorang reporter Axios menyebut, AS baru diberi tahu setelah serangan usai. Namun, pejabat lain mengaku mengetahui rencana eskalasi Israel di Lebanon beberapa hari sebelumnya.
Profil Tabtabai: Komandan yang Disanksi AS
Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Tabtabai sejak 2016, menyebutnya sebagai tokoh militer penting di Hizbullah. AS bahkan menawarkan imbalan hingga 5 juta dolar bagi siapa pun yang bisa memberi informasi mengenai dia.
Serangan menghantam jalan utama di pinggiran selatan Beirut. Penduduk setempat melaporkan mendengar suara pesawat tempur sebelum ledakan bergema.
Warga panik, keluar dari gedung apartemen karena takut ada serangan susulan. Menurut sumber medis, setidaknya dua orang tewas dan sekitar dua lusin lainnya luka-luka.
Hingga kini, Hizbullah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kematian Tabtabai atau serangan ini.
Latar Belakang Konflik Hizbullah–Israel
Dalam dua tahun terakhir, serangan-serangan udara Israel ke Hizbullah telah menewaskan sejumlah pemimpin militer kelompok tersebut, termasuk Hassan Nasrallah, serta sekitar 5.000 pejuang.
Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Israel akan terus menindak Hizbullah untuk mencegahnya kembali membangun kekuatan militer.
Tuduhan Israel dan Tanggapan Hizbullah
Israel menuduh Hizbullah berusaha memperkuat pasukan sejak gencatan senjata yang didukung AS tahun lalu. Namun, Hizbullah menyatakan bahwa mereka telah menaati ketentuan, termasuk pengurangan kehadiran militer di zona perbatasan dan penempatan pasukan Lebanon di sana.