Lirik Lagu Bunga Maaf 'The Lantis', Kisah Penyesalan Mendalam dan Harapan Kosong
Beauty

Bunga Maaf sebuah karya lagu dari dari salah satu band asal Jakarta, yakni ‘The Lantis’ yang baru saja dirilis pada 15 November 2024. Kini lagu tersebut menjadi fenomena viral di berbagai platform media sosial.
Lagu ini merupakan single terbarunya setelah sebelumnya merilis album Pancarona. Melalui lagu Bunga Maaf, The Lantis mencoba menggambarkan kisah penyesalan mendalam dan harapan kosong akibat hubungan yang hancur oleh ego pada masa lalu.
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang berharap akan adanya kesempatan kedua padahal kesempatan itu telah hilang sejak lama.
Baca Juga: Lirik & Makna Lagu 'Pergi untuk Kembali' – Ello, Hits Nostalgia 2005
Judul Bunga Maaf dipilih The Lantis sebagai representasi perwujudan dari rasa penyesalan dan permintaan maaf akan kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Di TikTok, official audio berdurasi 30 detik telah digunakan di lebih dari 358 ribu video, sementara di Instagram Reels, lebih dari 150 ribu video menggunakan lagu ini.
Popularitas ini mencerminkan betapa ‘Bunga Maaf’ mampu menyentuh hati banyak orang dengan lirik dan melodi yang penuh emosi.
Baca Juga: Lirik Lagu Apanya Dong Karya Titiek Puspa yang Legendaris
Lirik Bunga Maaf - The Lantis
Hai
Masihkah luka itu ada di sana
Yang kutinggalkan
Saat kita masih bersama
Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu
Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu
Andai angin mengulang
Sebuah masa yang telah usang
Kan ku telan isi bumi
Hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu Tak bisa
Oh mungkinkah
Ada rindu di balik benci itu
Yang perlahan menghilang
Saat nyamanku tak lagi kau butuh
Kini waktu terasa berbeda
Tanpa hadirmu
Keras hati yang dulu bicara
Berujung pilu
Andai
Angin mengulang
Sebuah masa yang t'lah usang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Tak bisa
Andai angin mengulang
Semua masa yang telah hilang
Kan ku telan isi bumi hanya untukmu
Terima bunga maafku
Layu termakan egoku
Meski ku tahu
Ku tak akan bisa