Masyarakat Diminta Tak Buat Konten Bermuatan Provokasi, Ada Undang-Undang ITE

FTNews – Polisi mengimbau masyarakat yang menggunakan media sosial untuk membuat konten yang positif dan tidak bermuatan provokasi. Hal ini buntut adanya kasus Tiktokers Galihloss yang ditangkap akibat kontennya yang menistakan agama.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar meminta masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial.

“Kami di sini mengingatkan kepada warga masyarakat agar kita lebih dewasa dan kita lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga kita tidak sampai harus berurusan dengan masalah hukum. Karena memang penerapan pasal di Undang-Undang informasi dan transaksi elektronik ini cukup jelas,” kata Hendri, di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (26/4).

Hendri mengimbau masyarakat agar jangan sampai terjadi unggahan-unggahan atau video-video yang sifatnya bisa menjadi provokasi, bisa menimbulkan kebencian dan hal lainnya yang merugikan diri kita sendiri maupun masyarakat Indonesia.

“Mari kita buat konten video yang bermanfaat dan positif. Tentu harus kita kerjakan tapi tolong juga dengan kita batasi itu harus mengajarkan tentang ajaran-ajaran kebaikan. Jadi tidak menghasut dan tidak menimbulkan perbuatan lainnya yang dapat membahayakan,” jelas Hendri.

Sekadar informasi, Seorang seleb TikTok alias Tiktokers Galihloss ditangkap tim gabungan Subdit Siber Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Hal ini buntut adanya unggahan konten yang diduga menghina agama islam.

Pada unggahannya yang terdapat dalam akun TikTok @galihloss3, pada Minggu 21 April 2024, terlihat pemilik akun itu melontarkan pertanyaan soal ‘hewan yang  bisa ngaji’ ke anak kecil.

“Hewan, hewan apa yang bisa ngaji?,” kata Galihloss, dalam video.

“Apa ya bang, paus paus, pak ustad,” jawab anak kecil.

“Emang paus bisa ngaji? Selain pak ustad apaan?,” lanjut Galihloss.

BACA JUGA:   Dua Aktor Preman Pensiun Ketangkap Narkoba!

“Apa ya ora tahu. Monyet kali ya bang,” ucap anak kecil.

Selanjutnya Galihloss menuturkan lafadz taawudz atau biasanya dibaca sebagai pembuka suatu ceramah atau sebelum membaca Al-Qur’an.

“Hahaha salah, yang ada di pikiran lu apa tuh, yang ada di otak lu?,” lanjut Galihloss.

“Lu nyerah belum? Lu mau tau ga hewan apaan? Audzubillahiminasyaitonirojim. Benar ga? Hewan apa itu?,” tutur Galihloss.

Artikel Terkait

BPBD Ungkap Potensi dan Risiko Megathrust

FT News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI...

Silaturahmi ke Rumah Nachrowi Ramli, Ridwan Kamil Disuguhi Tape Uli

FTNews - Pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono disuguhi...

Tiru Anies Baswedan, Ini 4 Cara Ridwan Kamil Menarik Hati Warga Jakarta 

FTNews - Ketiga pasangan calon gubernur Jakarta hampir pasti...