Mengenal Lokataru Foundation, Sang Direktur Delpedro Marhaen Ditangkap Polisi
Lifestyle

Tiga pilar atau area kerja yang menjadi landasan gerakan Lokataru adalah riset, advokasi, dan pengembangan kapasitas. Ketiga pilar ini dijalankan secara sinergis untuk memperjuangkan kepentingan publik, khususnya masyarakat yang termarjinalkan.
Pilar pertama adalah riset, di mana Lokataru secara konsisten melakukan penelitian mendalam terkait isu-isu penting yang berdampak pada masyarakat. Temuan dari riset tersebut kemudian menjadi dasar untuk pilar kedua, yaitu advokasi.
Melalui kerja advokasi, hasil riset disebarluaskan kepada publik dan para pemangku kebijakan untuk mendorong perubahan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Pilar ke-3 adalah pengembangan kapasitas, yang salah satunya diwujudkan melalui program "Lokademia," sebuah wadah pembelajaran alternatif bagi masyarakat sipil.
Fokus Isu Perjuangan
Secara spesifik, Lokataru memiliki tiga fokus isu utama dalam gerakannya. Fokus pertama dan yang paling utama adalah penguatan ruang sipil (civic space strengthening), yang dianggap sebagai fondasi demokrasi yang bermakna.
Lokataru meyakini bahwa tanpa ruang sipil yang kuat, di mana masyarakat bebas berserikat dan berpendapat, demokrasi hanya akan menjadi simbol formalitas. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk terus menjaga kebebasan berekspresi dan berorganisasi di Indonesia.
Fokus kedua adalah mendorong terwujudnya demokrasi dalam sektor ekonomi. Bagi Lokataru, demokrasi tidak cukup hanya hadir di ranah politik, tetapi juga harus tercermin dalam sistem ekonomi yang adil, inklusif, dan mengurangi ketimpangan.
Sebagai langkah strategis, Lokataru juga mengembangkan Indeks Hak Asasi Manusia (Human Rights Index). Indeks yang memuat lebih dari 30 indikator ini bertujuan untuk menyediakan alat ukur objektif mengenai situasi HAM di Indonesia, yang dapat menjadi dasar untuk perbaikan kebijakan di masa depan.