Mengenal Tradisi Puasa di Agama Selain Islam

Lifestyle

Senin, 10 Maret 2025 | 07:05 WIB
Mengenal Tradisi Puasa di Agama Selain Islam
Ilustrasi puasa di agama selain Islam

Tradisi puasa di agama selain Islam menarik untuk diketahui, karena selama ini puasa dianggap identik hanya dengan agama islam.

rb-1

Dalam bulan Ramadan, umat Islam menahan lapar, dahaga dan mengendalikan hawa nafsu selama sebulan penuh.

Selain momen untuk meningkatkan ketakwaan, puasa di bulan Ramadan dianggap sebagai sarana untuk memperbaiki diri.

Baca Juga: Minum Teh saat Berbuka Puasa, Ini Manfaatnya!

rb-3

Namun ternyata puasa tak hanya ada di agama Islam. Secara universal, puasa adalah praktik spiritual yang terdapat di berbagai tradisi agama di seluruh dunia.

Meskipun cara pelaksanaan dan tujuan puasa berbeda-beda, intinya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan atau mencapai tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi.

Dan berikut adalah beberapa tradisi puasa dalam agama selain Islam:

Baca Juga: 59 Hari Menuju Ramadan 2025, Tujuh Ide Usaha Ini Bisa Bikin Bulan Suci Jadi Cuan

1. Puasa dalam Kristen

Dalam tradisi Kristen, puasa sering dilakukan selama masa Prapaskah (Lent), yaitu periode 40 hari sebelum Paskah.

Umat kristiani juga punya tradisi puasa (Pexels)

Umat Katolik dan beberapa denominasi Kristen lainnya biasanya berpantang daging pada hari tertentu, seperti Rabu Abu dan Jumat Agung.

Tujuan puasa dalam Kristen adalah untuk berdoa, merenung, dan berpantang dari keinginan duniawi sebagai bentuk pengorbanan dan pengabdian kepada Tuhan.

2. Puasa dalam Hindu

Dalam agama Hindu, puasa dikenal sebagai "upavasa," yang dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti Ekadashi (hari ke-11 dalam kalender lunar).

Umat Hindu juga berpuasa selama festival seperti Navaratri atau Shivaratri.

Puasa dalam tradisi Hindu sering melibatkan pantangan makanan tertentu, seperti tidak mengonsumsi daging, biji-bijian, atau makanan berat.

Praktik ini bertujuan untuk membersihkan tubuh dan jiwa, serta mendekatkan diri kepada dewa-dewa.

3. Puasa dalam Buddha

Ajaran Buddha, puasa dilakukan sebagai bentuk disiplin diri dan meditasi.

Umat Buddha Theravada, misalnya, mempraktikkan "uposatha," yaitu hari berpantang di mana mereka tidak makan dan minum setelah tengah hari.

Ilustrasi umat beragama di Indonesia (YouTube)

Puasa ini membantu melatih pengendalian diri dan merenungkan ajaran Buddha.

Namun kapan puasa ini dilaksanakan, tergantung aliran Buddha yang diikuti, namun masih mengikuti perhitungan jalender Buddhis.

4. Puasa dalam Yahudi

Dalam agama Yahudi, puasa adalah bagian penting dari tradisi keagamaan.

Salah satu hari puasa yang paling dikenal adalah Yom Kippur, atau Hari Pendamaian, di mana umat Yahudi berpuasa selama 25 jam penuh sebagai bentuk penyesalan atas dosa-dosa mereka.

Selain itu, ada juga puasa Tisha B'Av untuk mengenang kehancuran Bait Suci.

5. Puasa dalam Konghucu

Dalam agama Konghucu, puasa merupakan salah satu cara untuk mensucikan diri dan melatih diri.

Ilustrasi tradisi Konghucu (Pexels)

Puasa dalam Konghucu juga dianggap baik untuk menjaga perilaku, perkataan dan agar diri kita dipenuhi cinta kasih.

Dan dalam agama Konghucu, puasa ada dua jenis, yakni puasa Rohani dan jasmani.

Puasa Rohani dilakukan dengan menjaga diri dari hal-hal yang dianggap asusila, sementara puasa jasmani dilakukan pada bulan Imlek.

6. Puasa dalam Kepercayaan Lain

Beberapa agama kepercayaan, seperti Taoisme dan Jainisme, juga memiliki tradisi puasa.

Dalam Jainisme, puasa dikenal dengan istilah "Santhara" atau "Paryushan," yang sering dilakukan sebagai bentuk pensucian diri dan kontrol atas keinginan duniawi.

Tag Umat Islam Bulan Ramadan Kristiani puasa di agama selain Islam Konghucu

Terkini