Mengenang 17 Tahun Bencana Tsunami Aceh, JK: Kami Menangis Melihat Mayat Bergelimpangan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta- Dewan Pengurus Pusat Diaspora Global Aceh (DGA) mengelar Global Aceh Solidarity Forum ‘17 Years Aceh Tsunami: Global Solidarity for Humanity and Sustainable Development - An Aceh Model’ secara lansung dan daring, Ahad (26/12/2021).
Turut hadir dalam acara melalui daring tersebut Ketua DPP Diaspora Prof Mustafa Abubakar, Dewan Kehormatan dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil, Wakil Presiden 10 dan 12 Jusuf Kalla, Presiden Turki Erdogan
Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 turut mengenang bagaimana bencana tsunami yang meluluhlantahkan sebagian wilayah pesisir Aceh hanya dalam waktu 30 menit.
Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat
Hal tersebut dikemukakan JK saat memberikan pengarahan dalam Global Aceh Solidarity for Humanity and Sustainable Development - An Aceh Model yang digelar secara virtual, Minggu (26/12/2021).
"Saya berterima kasih sebagai wakil presiden saat itu karena hal ini dapat diselesaikan dengan cepat saat itu," kata JK.
Pada saat itu, JK yang mendengar kabar bencana tsunami langsung bertolak ke Aceh di hari yang sama. Kalla bahkan meminta para tokoh Aceh untuk berkumpul.
Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN
"Diperkirakan 10 ribu orang korban saat saya sampai di sana. Rupanya jumlah lebih banyak. Mayat bergelimpangan di jalanan saat itu, dan kami menangis melihatnya," kenang JK.
JK saat itu tak memperkirakan korban jiwa atas bencana tersebut mencapai lebih dari 20 ribu orang. Namun, pemerintah saat itu berusaha melakukan yang terbaik.
Ia mengatakan kita mempersiapkan shelter, menyiapkan makanan dan kesehatan bagi korban. Lanjut ia menambahkan pihak pemerintah juga melakukan rekonstruksi yang berjalan hingga kini
"Itulah hal yang bagi saya suatu ingatan yang akan lepas. Ini rehab akan dilakukan dalam 6 bulan. Kita melakukan perundingan dengan GAM di Finlandia dan 6 bulan selesai dengan situasi damai. Bersamaan dana dari luar mulai masuk untuk membangun kembali Aceh," jelasnya.