Misteri Hilangnya 5.000 Orang Lebih di Segitiga Bermuda
Nasional

Segitiga Bermuda hingga kini masih menjadi momok dunia pelayaran. Bahkan dunia penerbangan turut terpengaruh lantaran cukup banyak pesawat yang dikabarkan hilang secara misterius dalam pusaran Segitiga Bermuda.
Konon lebih dari lima ribu orang telah menghilang di Segitiga Bermuda, wilayah yang luas di Samudra Atlantik Utara. Berbentuk segitiga yang membentang dari pantai Atlantik Florida hingga Bermuda hingga pulau-pulau yang dikenal sebagai Antillen Besar. Perkiraan luas total Segitiga Bermuda berkisar antara 500.000 hingga 1.510.000 mil persegi (1.300.000 hingga 3.900.000 kilometer persegi).
Sebuah ekspedisi berupaya menemukan kapal-kapal yang hilang dengan harapan dapat memecahkan teka-teki paling misterius di lautan.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Segitiga Bermuda Tempat Hilangnya Kapal dan Pesawat secara Misterius
Banyak yang mengaitkan hilangnya kapal juga pesawat dengan hal-hal terkait supernatural atau paranormal, namun sebenarnya ada penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal tentang kejadian-kejadian itu.
Legenda Segitiga Bermuda mulai terbentuk pada pertengahan abad ke-20, didorong oleh laporan berita dan buku yang sensasional. Hal ini menjadi terkenal dengan hilangnya Penerbangan 19, dimana lima pesawat pembom Angkatan Laut AS, pada tahun 1945, hilang tanpa jejak di Kawasan Bermuda. Pesawat-pesawat itu menghilang selama misi pelatihan, bersama dengan pesawat pencari yang dikirim untuk menemukannya.
Kasus lainnya adalah, hilangnya kapal kargo besar juga kapal USS Cyclopsg pada tahun 1918 tanpa jejak bersama 309 awaknya.
Selama bertahun-tahun, banyak teori telah diajukan untuk menjelaskan misteri Segitiga Bermuda, mulai dari yang masuk akal hingga yang aneh. Seperti ‘Teori Konspirasi’ seputar penculikan oleh alien. Menariknya, beberapa orang percaya bahwa makhluk luar angkasa bertanggung jawab atas hilangnya kapal.
Teori lainnya adalah tentang ‘Kota yang Hilang’ atau Atlantis yang berbicara tentang peradaban yang hilang atau Atlantis yang mistis di bawah permukaan laut.
Ada banyak teori yang tidak masuk akal, namun sebenarnya ada penjelasan ilmiah yang lebih bisa diterima terkait kasus hilangnya kapal-kapal maupun pesawat di pusaran Bermuda.
Beberapa ahli menjelaskan bahwa mitos-mitos tentang Segitiga Bermuda kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan interpretasi data, kondisi alam yang ekstrem, dan jalur pelayaran yang sibuk.
Teori Kandungan Metana--- Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat (USGS) mengaitkan hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda dengan kandungan metana yang tinggi. Metana dapat membentuk gelembung gas yang menyebabkan lubang hisap.
Cuaca buruk dan kesalahan pilot--- Beberapa kapal dan pesawat yang hilang di Segitiga Bermuda disebabkan oleh cuaca buruk dan kesalahan pilot. Beberapa ilmuwan percaya bahwa "killer clouds" (awan-awan pembunuh) berbentuk heksagonal telah menghancurkan banyak kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda.
Bukan perairan paling berbahaya--- Lembaga World Wildlife Fund (WWF) menyatakan bahwa Segitiga Bermuda bukan salah satu dari 10 perairan paling berbahaya di dunia untuk pengiriman.
Selain itu, Segitiga Bermuda juga tidak muncul di peta dunia mana pun dan Dewan Geografis Amerika Serikat tidak mengakui Segitiga Bermuda sebagai wilayah resmi Samudra Atlantik
Sejumlah sumber juga menjelaskan, di Kawasan Segitiga Bermuda badai sering terjadi tiba-tiba dan dahsyat, termasuk badai topan, yang dapat dengan cepat menciptakan kondisi berbahaya bagi kapal dan pesawat yang berlayar di laut.
Selain itu, diduga ada arus kuat yang berpotensi menyebabkan tantangan navigasi dan kapal karam.
Di luar hal yang disebut di atas, penting dicatat, Segitiga Bermuda adalah jalur pelayaran yang banyak dilalui, dan jumlah hilangnya kapal di dalam batas-batasnya tidak signifikan secara statistik dibandingkan dengan bagian lain dari lautan dunia.***dari berbagai sumber