Natalius Pigai Dikritik Soal Minta Anggaran Rp20 Triliun, Pengamat Politik: Pemborosan
Natalius Pigai mendapat kritik dari berbagai pihak yang minta anggaran Rp 20 Triliun di untuk Kementerian HAM.
Salah satu kritik datang dari Pengamat Politik Tanah Air, Adi Prayitno. Lewat cuitan di akun media sosial X miliknya, Jumat (1/11/2024), ia menyampaikan kalau Natalius Pigai mestinya kerja dulu sebagai Menteri HAM.
“Mestinya kerja dulu Pak menteri. Baru ngomong anggaran nambah,” ungkapnya.
Baca Juga: Menteri Natalius Pigai: Koruptor Masuk Kategori Pelanggar HAM
Adi melanjutkan kalau efektif efisien itu artinya anggaran terbatas, staf terbatas, anak buah terbatas, tapi hasil maksimal.
“Kalau segala sesuatu jumbo, itu tak efektif namanya, tapi pemborosan,” tukasnya.
Diketahui, Komisi XIII DPR RI akhirnya menggelar rapat kerja dengan Menteri HAM, Natalius Pigai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Baca Juga: Stafsusnya Usul Penangguhan Penahanan Tersangka Pembubaran Retret di Sukabumi, Begini Kata Menteri HAM
Ketua Komisi XIII Willy Aditya mengatakan, agenda rapat adalah perkenalan anggota Komisi XIII dengan Kementerian HAM selaku mitra kerja.
Selain itu, Willy Aditya juga menyampaikan bahwa rapat turut membahas usulan Natalius Pigai terkait anggaran Rp20 triliun untuk Kementerian HAM.
Natalius Pigai menyatakan memiliki segudang rencana program yang akan dikembangkan. Salah satunya mendirikan Universitas Hak Asasi Manusia (Unham) di Indonesia yang menjadi pertama dan satu-satunya di dunia.
Menurutnya, Unham akan memberi kontribusi penting bagi penguatan HAM di Indonesia. Mantan Komisioner HAM itu juga mengaku ingin memperkuat perlindungan HAM. Dengan anggaran yang hanya Rp64 miliar dinilai tidak cukup menjalankan Kementerian HAM sesuai harapannya.
“Saya mau mendirikan Unham, Univeritas Hak Asasi Manusia dengan jurusan ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Pusat laboratorium HAM di situ, pusat studi HAM di situ, itu anggarannya berapa itu yang saya butuh. Itu akan satu-satunya di dunia loh,” ujarnya.