Netty Pertanyakan Penerapan PPKM Level 3 Cuma Seminggu

Forumterkininews.id, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menekan laju penyebaran covid-19. Pasalnya, penerapan PPKM Level tiga hanya dilakukan seminggu.

Apalagi kata Netty, saat ini ada ancaman varian baru Omicron yang sudah ditemukan di beberapa negara.

Netty meminta  Inmendagri 62/2021 bisa lebih efektif  menahan lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru.

Dirinya mempertanyakan, kenapa Inmendagri ini baru berlaku 24 Desember. Seharusnya jika mau efektif Inmendagri berlaku seminggu sebelum dan seminggu sesudah Hari Natal.

“Penerapan PPKM Level 3 selama dua pekan akan lebih efektif dalam menekan lonjakan kasus,” kata Netty.

Netty meminta penerapan PPKM Level 3 benar-benar diterapkan maksimal.

“Dari kasus-kasus yang sudah terjadi, larangan ada, tapi masih banyak masyarakat yang lolos mudik ke kampung halaman. Artinya mobilitas masyarakat yang tinggi masih terjadi,” tuturnya.

Aparat dan pos-pos pencegatan keluar masuk kota harus disiapkan jauh-jauh hari. Oleh karena itu menurut PPKM Level 3 ini penting diterapkan dua minggu, agar tidak ada yang bisa curi start mudik.

Netty meminta seluruh pemerintah daerah siaga dengan lonjakan kasus. “Kita harus belajar dari masa lalu, di mana infrastruktur kesehatan kita lumpuh karena tingginya kasus pasca libur lebaran,” katanya.

Terakhir, Netty menyerukan masyarakat agar tetap disiplin prokes dengan memakai masker menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

“Penurunan level PPKM di seluruh Indonesia nyaris membuat euforia masyarakat. Pusat perbelanjaan dan hiburan, angkutan publik dan sarana umum lainnya ramai dikunjungi. Jangan sampai kita abaikan prokes jika tidak ingin menuai badai,” ujarnya.

Seperti diketahui, Varian Omicron terdeteksi di Afrika Selatan, Eropa dan Kanada. WHO menyebut varian ini lebih berbahaya karena berpotensi meluas lebih cepat di bandingkan varian lainnya.

BACA JUGA:   Real Count KPU 75,26 Persen: Prabowo-Gibran Masih Tertinggi

Sementara itu Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan mutasi yang ada dalam varian ini akan membuat virusnya tidak bisa dikekang. Baik dengan respon antibodi dari vaksin atau juga kekebalan tubuh bagi yang pernah divaksinasi.

Artikel Terkait