Pakar Usulkan Cawapres Prabowo Berlatar Belakang Hukum Tata Negara
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Prabowo Subianto belum menentukan siapa yang akan menjadi Cawapres untuk Pemilu 2024. Namun, Ketua Umum Gerindra itu disarankan untuk merekrut Cawapres berlatar belakang Hukum Tata Negara.
Hal tersebut seperti diungkapkan Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi Fahri Bachmid. Dia menyarankan sosok yang paham serta menguasai konstitusi dan ketatanegaraan. Hal itu agar mekanisme pengelolaan negara benar dan tepat.
"Aspek ini sangat elementer serta merupakan sebuah keniscayaan untuk hadirnya sosok yang memahami hakikat bernegara serta bagaimana mengelola sebuah negara," kata Fahri Bachmid dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kalau Terkena OTT, Hormati Proses Hukum
Sebab secara konstitusional, kata dia, demokrasi dan nomokrasi adalah prasyarat mutlak. Demokrasi dari waktu ke waktu selalu mendapat atribut tambahan. Seperti welfare democracy, people democracy, social democracy, participatory democracy, dan lain-lain.
"Gagasan demokrasi yang paling ideal di zaman modern ini adalah gagasan demokrasi yang berdasar atas hukum 'constitutional democracy," ujar Fahri.
Secara teoritik, demokrasi berlandaskan atas hukum atau nomokrasi. Nomokrasi sebagai konsep mengakui bahwa yang berkuasa sebenarnya bukanlah orang, melainkan hukum atau sistem itu sendiri.
Baca Juga: Soal Polri, Sufmi Dasco: Usul Tanpa Kajian Hanya akan Membuat Gaduh
"The rule of law and not of man. Pemerintahan oleh hukum, bukan oleh manusia. Jadi hakikatnya hukum sebagai 'benchmarking' yang harus dijadikan rujukan oleh semua pihak, termasuk yang kebetulan menduduki jabatan kepemimpinan itu," urai Fahri Bachmid.
Untuk itu, kata dia lagi, pasca constitutional reform memerlukan seorang teknokrat yang memahami sistem dengan kemampuan teknokratis-nya.
Saat ini ada sejumlah nama pakar hukum tata negara yang wira-wiri menghiasi peta hukum Indonesia. Fahri menyebut salah satu nama yang bisa memahami konsep konstitusi di atas adalah Yusril Ihza Mahendra.
Apalagi Yusril tampak bersama Prabowo Subianto selama dua hari berada bersama-sama di Batusangkar, Sumatera Barat akhir bulan lalu.
"Prof Dr Yusril Ihza Mahendra sangat dibutuhkan dan tepat untuk menjadi calon Presiden atau Wakil Presiden. Dari segi pengalaman, pengetahuan, pendidikan, dan lain-lain yang telah bersentuhan dengan dunia politik dan pemerintahan sejak tahun 1992 sampai dengan saat ini," tuturnya.
"Selama perjalanan karirnya, sosok Yusril telah banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara, khususnya dalam perkembangan hukum tata negara, dan kepemerintahan, serta menjadi Negarawan yang mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya," sambungnya.