Pakistan Bombardir Afghanistan, Targetkan Pemimpin TTP Noor Wali Mehsud
 101020258.jpg)
Ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan kembali memanas.
Pemerintah Taliban Afghanistan menuduh Pakistan telah melanggar kedaulatan wilayah mereka melalui serangan udara yang disebut sebagai tindakan “belum pernah terjadi sebelumnya, penuh kekerasan, dan provokatif”.
Baca Juga: Heboh, Bocah 13 Tahun Bersembunyi di Roda Pesawat Penerbangan Afghanistan ke India
Tuduhan ini muncul setelah dua ledakan keras terdengar di Kabul pada Kamis (9/10/2025) malam.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Taliban juga menyatakan bahwa Pakistan telah mengebom sebuah pasar warga sipil di provinsi perbatasan Patika, Afghanistan bagian tenggara.
Toko Hancur Akibat Serangan
Baca Juga: Pakistan Rilis 4 Nomor Ekor Pesawat Tempur India yang Ditembak Jatuh
Ilustrasi milisi di Afghanistan. (Meta AI)
Warga setempat mengatakan bahwa sejumlah toko hancur akibat serangan tersebut.
Hingga kini, Pakistan belum secara resmi mengakui maupun membantah operasi militer tersebut.
Namun, dalam konferensi pers di Peshawar pada Jumat, seorang jenderal tinggi Pakistan menuding Afghanistan menjadi “basis operasi terorisme melawan Pakistan”.
Ia menegaskan bahwa negaranya akan mengambil tindakan apa pun untuk melindungi warganya.
Pakistan sejak lama menuduh Taliban Afghanistan memberikan perlindungan bagi kelompok Taliban Pakistan atau Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP).
Namun klaim ini berkali-kali dibantah oleh pemerintah Taliban.
Targetkan Pemimpin TTP
Ilustrasi milisi di Afghanistan. (Meta AI)
Rumor juga beredar bahwa ledakan di Kabul menargetkan pemimpin TTP, Noor Wali Mehsud.
Untuk meredam spekulasi, TTP merilis sebuah pesan suara yang mengklaim Mehsud masih hidup, meski keaslian rekaman itu belum diverifikasi.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Taliban memperingatkan bahwa jika situasi memburuk, Pakistan harus siap menanggung akibatnya.
Meski begitu, Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi, yang tengah berada di New Delhi, India, berusaha meredakan ketegangan.
Ia menyatakan bahwa Afghanistan masih ingin menjaga hubungan baik dengan Pakistan.
“Pakistan seharusnya tidak mengulangi kesalahan ini. Masalah seperti ini bisa diselesaikan lewat negosiasi, bukan perang,” tegas Muttaqi di hadapan sejumlah jurnalis.
Sumber: BBC