Pasca Adu Banteng KA di Cicalengka, Desakan Double Track di Jalur Selatan Menggema

Jawa Barat

Sabtu, 06 Januari 2024 | 00:00 WIB
Pasca Adu Banteng KA di Cicalengka, Desakan Double Track di Jalur Selatan Menggema

FTNews - Kecelakaan tragis tabrakan Kereta Api (KA) Turangga dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya (Baraya) yang terjadi di lintas selatan Jawa Barat, tepatnya di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat (5/1), memicu desakan agar pemerintah membuat jalur ganda atau double track.

rb-1

Saat ini diketahui, lintas KA di Selatan Jawa yang meliputi daerah Bandung Raya, Garut, Sukabumi, dan Bogor sampai saat ini belum memiliki jalur ganda.

Dengan kejadian kecelakaan adu banteng pada Jumat lalu yang menyebabkan empat orang meninggal dan puluhan penumpang luka, pemerintah diharapkan segera mengambil langkah tepat.

Baca Juga: Hari Raya Sudah Dekat, Simak Tips Mudik Lebaran 2025 Aman dan Nyaman dari KNKT

rb-3

"Untuk antisipasi ke depan dan cegah kecelakaan, ini harus disegerakan pembangunan double track-nya untuk jalur selatan Jawa. Paling tidak, kalaupun ada tabrakan di bagian belakang, itu pernah terjadi di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Pakar Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono kepada awak media.

Sony menilai pembangunan jalur ganda di selatan Jawa penting untuk meningkatkan kapasitas penumpang. Apalagi saat ini, layanan transportasi KA di jalur selatan telah menjadi favorit wisatawan.

"KA jalur selatan itu cukup favorit, apalagi pada musim liburan. Makanya untuk jalur selatan itu harus disegerakan ada double track-nya," katanya.

Baca Juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Ia sendiri menilai ada dua hal yang bisa menjadi penyebab kecelakaan adu banteng antarkereta, yakni kelalaian manusia atau human error dan permasalah persinyalan.

"Saya kira KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi -red) sedang melakukan investigasi, bisa melihat bagaimana penyebabnya. Apakah karena human error atau karena masalah signal atau isyaratnya, dan bisa juga karena komunikasi," katanya.

Bila terkait masalah persinyalan, Sony mendesak agar dilakukan pembaruan sistem persinyalan di jalur selatan, terutama komunikasinya.

"Karena dulu kan prioritas kita lebih banyak di utara," katanya.

Investigasi KNKT

Sementara itu, KNKT telah memulai investigasi untuk mencari penyebab terjadinya tabrakan KA Turangga dan KA Baraya. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan data dari petugas-petugas KAI untuk memulai investigasi.

"Baru akan mulai hari ini dan toh pun kalau nanti kita mendapatkan datanya, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir," katanya kepada awak media, Sabtu (6/1).

Soerjanto mengemukakan, ada sejumlah alat seperti Data Logger yang akan diperiksa KNKT. Alat tersebut berfungsi selayaknya blackbox dalam pesawat, yang terletak di dalam lokomotif untuk merekam data aktivitas kereta.

"Kadang kalau sudah rusak (Data Logger), kita butuh melakukan perbaikan dulu sehingga bisa memakan waktu sampai satu bulan, baru kebaca. Baru kita bisa menganalisis datanya," katanya.

Tag KNKT Tabrakan Kereta double track Jalur Ganda Jalur Kereta Api Tabrakan KA Turangga

Terkini