Pelaku Pariwisata Manfaatkan Teknologi untuk Pemasaran

Forumterkininews.id, Jakarta – Pelaku pariwisata perlu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pasca pandemi COVID-19. Dengan menekankan pentingnya strategi pemasaran dan pemanfaatan teknologi.

Pendapat itu diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian. Dia mengatakan pariwisata Indonesia pasca pandemi harus memiliki ketangguhan dengan fokus pada komunitas, masyarakat, dan UMKM.

“Pengembangan SDM pariwisata juga harus dioptimalkan dengan berbagai pelatihan, yang sesuai dengan trend pasar dan harus beyond business as usual,” kata Helson, di Jakarta, Jumat (30/9).

Lebih lanjut ia mengatakan dalam priwisata juga hadus ada inovasi digitalisasi dalam segala aspek rantai pasok pariwisata, termasuk mengoptimalkan anak muda untuk memperbanyak startup terkait pariwisata.

“Dengan begitu masyarakat akan menjadi lebih tangguh bersaing dengan negara lain,” ujar Helson.

Hal ini mengingat negara lain sudah mengarah pada smart tourism dan digital tourism. Untuk itu, Indonesia tidak boleh ketinggalan dan bahkan harus lebih baik dalam menggunakan teknologi untuk mewujudkan ekosistem kepariwisataan yang tangguh dan berkelanjutan.

Selain itu pariwisata Indonesia harus berkelanjutan, dengan menekankan implementasi Blue, Green, and Circular Economy (BGCE), terutama untuk tujuan-tujuan wisata berbasis bahari. Sehingga keberlanjutan biota di bawah laut tetap terjaga seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata berbasis kelautan.

“Ini untuk memberikan peluang yang besar bagi pembangunan yang berdasarkan aspek lingkungan dan ekosistem,” kata Helson.

Helson berharap ASITA bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan Travel and Tourism Development Index (TTDI). Di mana, pada 2021 TTDI Indonesia sudah berada di tingkat 32.

“Selain mitra internasional sebagai sumber data sekunder untuk TTDI, sumber data primer juga didapatkan dari asosiasi-asosiasi lokal,” katanya.

Untuk itu, dia berharap ASITA dapat secara aktif menginformasikan kemajuan-kemajuan pariwisata Indonesia kepada para anggotanya.

BACA JUGA:   Libur Panjang, Jasa Marga Prediksi 907.376 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

“Agar citra Indonesia dalam penilaian TTDI 2023 dapat meningkat,” kata Helson.

Sebagai informasi, berdasar Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada Juli 2022 kedatangan wisatawan mancanegara mencapai lebih dari 470 rbu orang. Ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi COVID19.

Artikel Terkait

BPBD Ungkap Potensi dan Risiko Megathrust

FT News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI...

DPR Sahkan UU Kementerian, Jumlah Sesuai Kebutuhan

FT News – DPR RI secara resmi telah mengesahkan...

KPPU Duga Lion Air Group Lakukan Monopoli Harga Tiket Pesawat

FT News – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga...