Pemerintah Gratiskan Vaksin Kanker Serviks untuk Kelompok Sasaran
Kesehatan

Forumterkininews.id, Jakarta - Untuk mengurangi penderita kanker serviks, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membuat kebijakan baru yakni menggratiskan vaksin kanker serviks.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin ini gratis untuk kelompok sasaran vaksinasi nasional. Nantinya vaksin kanker serviks menjadi salah satu vaksin wajib di Indonesia.
Vaksin kanker serviks atau vaksin human papillomavirus (HPV) akan mencegah kanker serviks. Dimana kanker servik merupakan salah satu kanker penyebab kematian perempuan di Indonesia maupun global.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Poin Penting Pemberlakuan Paspor 10 Tahun
"Kita akan naikkan vaksin wajibnya dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PCV sama rotavirus. Angka kematian karena kanker itu paling banyak wanita Indonesia," kata Budi beberapa waktu lalu.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine menilai pemberian vaksin HPV gratis bersamaan dengan program imunisasi nasional.
"Persyaratannya tentu sesuai target sasaran yaitu anak perempuan usia sekolah yaitu kelas 5 SD dan kelas 6 SD. Karena pelaksanaannya masih bertahap, tentu sasarannya mereka yang tinggal di lokasi pelaksanaan vaksinasi HPV," jelas Prima, Selasa (19/4).
Baca Juga: Merajut Historia Bencana di Stovia Bersama Doni Monardo
Vaksin Kanker Serviks Terbilang Mahal
Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan di RS Pondok Indah Puri Indah Ni Komang Yeni Dhana Sari mengungkapkan bahwa harga vaksin kanker serviks cukup mahal.
"Vaksin ini memang mahal ya, untuk satu kali suntik itu kisaran harganya ada di Rp1,3 juta. Tapi ada yang subsidi lebih murah biasanya harganya Rp800 ribu," ucapnya.
Sementara itu, Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) menyebut vaksin HPV bisa diberikan pada semua perempuan usia 10-55 tahun. Syaratnya, suntikan tidak diberikan saat perempuan sudah terinfeksi atau terkena kanker serviks.
Apabila dikelompokkan, vaksin HPV bisa diberikan pada anak perempuan usia 10-13 tahun (dua kali suntikan) dan di atas 13 tahun atau usia remaja dan dewasa (tiga kali suntikan).
Akan tetapi, Prima berkata remaja dan dewasa tidak masuk sasaran program imunisasi nasional. Ini berarti remaja perempuan dan perempuan dewasa yang ingin mendapat vaksin harus melakukan vaksinasi secara mandiri di fasilitas kesehatan.