Penampilan Memukau, Risiko Mengintai: Bahaya Produk Rambut Kimia

Beauty

Jumat, 19 September 2025 | 19:56 WIB
Penampilan Memukau, Risiko Mengintai: Bahaya Produk Rambut Kimia
Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)

Mewarnai dan meluruskan rambut dengan produk kimia sudah menjadi tren populer, terutama di kalangan wanita. Rambut berkilau, lurus, atau berwarna mencolok sering dianggap bisa meningkatkan rasa percaya diri.

rb-1

Namun, penelitian besar mengingatkan bahwa di balik penampilan menarik tersebut, ada risiko kesehatan yang patut diperhatikan.

Para ilmuwan menemukan adanya hubungan antara penggunaan pewarna rambut permanen maupun alat pelurus kimia dengan meningkatnya risiko kanker payudara. Meski belum bisa disebut sebagai penyebab langsung, temuan ini cukup menjadi alarm agar lebih berhati-hati.

rb-3

Pewarna Rambut Permanen: Risiko Lebih Tinggi

Pewarna rambut permanen bekerja dengan cara menembus batang rambut hingga ke inti, sehingga warnanya bisa bertahan lama. Sayangnya, di balik kepraktisannya, ada potensi bahaya.

Penelitian menunjukkan, wanita yang rutin menggunakan pewarna rambut permanen memiliki risiko kanker payudara 9 persen lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakannya.

Yang mengejutkan, risikonya jauh lebih tinggi pada wanita Afrika-Amerika: penggunaan pewarna permanen setiap lima hingga delapan minggu meningkatkan risiko hingga 60 persen.

Sementara pada wanita kulit putih, peningkatannya lebih kecil, sekitar 8 persen. Perbedaan ini diduga terkait dengan jenis produk, komposisi bahan kimia, serta faktor genetik.

Pelurus Kimia: Risiko 30 Persen untuk Semua Ras

Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)

Selain pewarna rambut, pelurus kimia juga menjadi sorotan. Produk ini biasanya dipakai agar rambut lebih halus, rapi, dan mudah diatur. Namun, pemakaian rutin setiap lima hingga delapan minggu dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 30 persen.

Berbeda dengan pewarna rambut, dampak pelurus kimia tidak memandang ras. Artinya, wanita Afrika-Amerika, kulit putih, maupun kelompok lainnya sama-sama berpotensi mengalami risiko yang lebih tinggi.

Pencegahan: Pilihan Bijak untuk Tetap Modis

Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)

Peneliti menegaskan bahwa temuan ini belum bisa dianggap sebagai bukti sebab-akibat. Namun, ada kaitan kuat antara paparan bahan kimia dari produk perawatan rambut dengan meningkatnya risiko kanker payudara.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Kurangi frekuensi penggunaan produk kimia.

  2. Pilih pewarna dengan label “aman” atau berbahan alami.

  3. Gunakan pelurus rambut tanpa formaldehida.

  4. Lakukan tes alergi sebelum mencoba produk baru.

  5. Terapkan gaya hidup sehat: olahraga, makan bergizi, dan periksa kesehatan rutin.

Sebagai alternatif lebih aman, Anda bisa mencoba pewarna dan perawatan alami seperti henna, lidah buaya, minyak kelapa/argan, atau masker rambut dari alpukat dan pisang.

Menjaga Penampilan, Utamakan Kesehatan

Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)Ilustrasi mewarnai rambut (Pexels)

Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit dengan kasus tertinggi pada wanita di seluruh dunia. Mengetahui faktor risiko sejak dini memberi kesempatan untuk membuat pilihan yang lebih cerdas, termasuk dalam perawatan rambut.

Penampilan memang penting, tetapi kesehatan jauh lebih berharga. Sebelum mewarnai atau meluruskan rambut, ada baiknya mempertimbangkan kembali dampak jangka panjangnya.

Penulis : Andinilah

Tag rambut mewarnai rambut akibat mewarnai rambut

Terkini