Peringatan Keras untuk Indonesia, Jangan Sampai Gagal Gelar Piala Dunia U-20
Olahraga

Forumterkininews.id, Jakarta - Indonesia akan terkena efek yang berbahaya dari FIFA. Hal ini jika sampai gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023. Hal itu diungkapkan pengamat sepak bola senior, Mohamad Kusnaeni.
Dia berharap pemerintah Indonesia dan juga LOC Piala Dunia U-20 2023 bisa bersinergi dengan baik agar pelaksanaan hajatan akbar di Indonesia bisa terlaksana dengan mulus. Bukan apa-apa jika sampai Indonesia gagal host World Cup U-20 karena masalah non-teknis efeknya berbahaya.
“Ancaman berat mengiringi Indonesia kalau sampai kejadian Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jangan bermain-main dengan kesepakatan dibuat dengan FIFA,†kata Kusnaeni, dalam sesi diskusi dengan sejumlah pengamat sepak bola di Mall FX, Senayan, Jakarta, Jumat (24/3) sore.
Baca Juga: Makna Maskot Bacuya Piala Dunia U-17 2023
Ancaman batalnya Indonesia sebagai tuan rumah mencuat seiring maraknya gerakan penolakan Israel sebagai peserta di turnamen yang diikuti 24 tim tersebut. FIFA dikenal sebagai organisasi yang antidiskriminasi.
Penolakan Israel dianggap sebagai sebuah tindakan diskriminasi. Mereka secara sah menjadi peserta Piala Dunia U-20 setelah lolos dari kualifikasi dengan status runner-up Piala Dunia U-20 2022 zona Eropa.
Jika terkena sanksi, dunia sepak bola Tanah Air bakal terdampak. Para pemain terbaik negeri ini kehilangan kesempatan bersaing di pentas internasional. Pada periode 2015-2016 Indonesia pernah merasakan pahitnya sanksi dari FIFA, dikucilkan dari pentas internasional.
Baca Juga: Bekuk Portugal 0-1, Swiss Raih Kemenangan Perdana
Gara-gara dilarang berkiprah di ajang resmi, ranking Indonesia melorot drastis. Mimpi melihat Indonesia berprestasi makin jauh, karena secara ranking FIFA Tim Merah-Putih terlempar jauh.
Di level domestik pun kompetisi kian sulit mendapatkan sponsor kakap. Perusahaan kakap berfikir ulang mau berinvestasi ke klub maupun PSSI. Ujungnya jika kondisi makin parah, pelaksanaan kompetisi akan tersendat karena masalah dana. "Jangan sampai hal itu terjadi. Mimpi buruk buat sepak bola kita,†tutur Kusnaeni.
Kusnaeni menyatakan sedikitnya tiga langkah yang harus dilakukan terkait penolakan Timnas Israel yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
"Pertama, PSSI harus melakukan konsolidasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Tentang posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Saya pikir itu pasti sudah dilakukan. Sekarang PSSI fokus saja kepada penyelenggaraaanya. Artinya, urusan diplomatik biar saja itu jadi urusan kemenlu," kata Kusnaeni.
"Kedua, konsolidasinya tak cukup sampai di situ. Koordinasi juga harus bersama-sama membuat gambaran kepada FIFA tentang peta situasi Indonesia terkait kemungkinan hadirnya Timnas Israel. Saya katakan kemungkinan, karena Israel sendiri belum memastikan datang. Komunikasikan dengan FIFA kalau Indonesia tak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Katakan saja bahwa umumnya masyarakat Indonesia menolak kedatangan Timnas Israel. Tapi atlet Israel pernah bertanding ke Indonesia, namun tanpa lagu kebangsaan dan pengibaran bendera Israel," ujar Kusnaeni.
Dia melihat perlunya pemerintah dan PSSI memperjelas soal kewajiban Indonesia sebagai tuan rumah. "Langkah ketiga, harus dilakukan adalah memberikan edukasi dan literasi kepada publik bahwa konsekuensi menjadi tuan rumah harus menerima semua peserta yang berhak termasuk Israel," kata Bung Kus.