Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, KLHK Angkat Tema Ini
Sosial Budaya

FTNews - Setiap tanggal 21 Februari, masyarakat memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengangkat tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif†untuk memperingati HPSN.
Latar belakang dari tema ini berasal dari permasalahan sampah yang kian terus merajalela baik di lingkup nasional maupun internasional. Terutama sampah plastik, telah menjadi isu global yang bersifat antar negara dan lintas batas.
United Nations Environment Programme (UNEP) mengatakan sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik akan meningkat sebanyak hampir tiga kali lipat pada tahun 2040. Oleh karena itu, upaya pencegahan sangatlah penting.
Baca Juga: Massa Aksi Geruduk Gedung DPR, 1.489 Personel Gabungan Siaga
Pada tahun 2016, sampah plastik di dunia ada sekitar 9-14 juta ton. Jumlah sampah ini berpotensi akan naik menjadi 23-27 juta ton pada tahun 2040 jika tidak ada penanggulangannya.
Indonesia memiliki komitmen untuk melancarkan program Zero Waste Zero Emission 2050. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, menegaskan posisi Pemerintah Indonesia dalam hal ini.
Gunungan sampah di salah satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Foto: canva
Baca Juga: Kawat Besi Hadang Massa yang Hendak Geruduk Istana
Ia mengatakan HPSN 2024 adalah momentum untuk memperkuat Pemerintah Indonesia dalam International Legally Binding Instrument (ILBI) on Plastic Pollution.
“Peringatan HPSN 2024 diselenggarakan selama Bulan Februari dan Maret 2024 dan disebut sebagai Bulan Peduli Sampah Nasional 2024,†ungkap Vivien dalam konferensi pers baru-baru ini.Â
“Hari ini kita me-launching Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2024, sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia,†lanjutnya.Â
Selain itu, hari peringatan ini juga sebagai manifestasi prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memaduserasikan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.Â
Ia berharap pemerintah dan masyarakat dapat mengatasi polusi plastik dengan produktif.