Polisi Dalami Laporan Wartawan Alami Kekerasan Saat Liput Diskusi GMPG
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya tengah mendalami laporan Janivan Prapta (36), awak media televisi yang mendapatkan kekerasan. Hal itu terjadi saat meliput acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Taman Ria Senayan, Tanah Abang, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/7).
“Saat ini masih di dalami,†kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, saat diminta keterangan, pada Kamis (27/7).
Sementara itu Trunoyudo mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga telah menerima laporan resmi dari korban.
Baca Juga: Natal, 151 Napi di Rutan dan Lapas Salemba Dapat Remisi
“Benar sudah diterima Polda Metro Jaya untuk laporannya,†ucap Trunoyudo.
Sebelumnya diberitakan, Janivan Prapta (36), awak media televisi membuat laporan ke Polda Metro Jaya usai mendapatkan kekerasan. Hal itu terjadi saat meliput acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Taman Ria Senayan, Tanah Abang, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/7).
Adapun laporan tersebut telah teregister dengan nomor STTLP/B/4348/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA pada hari Rabu (26/7/2023) sekitar pukul 18.09 WIB.
Baca Juga: Terus Kumpulkan Dokumen, Kejagung Belum Tetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda
Janivan mengungkapkan kronologi dugaan penganiayaan tersebut. Bermula saat dirinya tengah meliput kegiatan partai politik di Restoran Pulau Dua, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kemudian tiba-tiba kelompok massa datang ke lokasi hendak membubarkan kegiatan yang mengakibatkan keributan. Saat korban hendak meliput keributan itu, salah satu dari kelompok massa kemudian menghampiri dan memukul kamera serta dirinya.
“Selang beberapa detik saya record mereka langsung mendatangi saya tanpa babibu langsung mukul kamera saya. Sama mukul dagu saya,†ucap Janivan, dalam keterangannya, pada Rabu (26/7).
Selanjutnya korban langsung masuk ke dalam ruangan dan mengaku mendengar adanya intimidasi dari salah satu orang di kelompok itu jika bermain-main dengannya bisa mati.
“Sambil melakukan intimidasi sambil mengatakan, pokoknya setiap wartawan megang kamera atau hp mereka langsung nyamperin, langsung bilang matiin,†kata Janivan.