FTNews – Polisi masih menyelidiki kasus sopir truk berinisial IM yang mengakibatkan kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, pada Rabu (27/3) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syams mengatakan bahwa ternyata tersangka ini masih berumur 17 tahun.
“Kemudian sopir tidak bisa saya sebutkan namanya, karena 17 tahun usianya, ini masih anak-anak. Sebelum 18 itu anak, setelah 18 itu dan seterusnya itu dewasa,†kata Ade Ary, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/3).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tim penyidik tengah berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta Timur untuk membantu menangani kasus yang terjadi.
“Penyelidik juga sudah berkoordinasi dengan Bapas Jaktim karena proses terhadap anak perlu pendampingan oleh Bapas,†ucap Ade Ary.
Sementara itu, Ade Ary mengungkapkan hingga saat ini pihaknya juga telah melakukan klarifikasi terhadap beberapa saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP). Dan juga dengan petugas Jasamarga.
Sopir Tak Punya SIM
Sebelumnya, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan bahwa saat berkendara, sopir truk berinisial IM tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Dia itu tidak punya SIM,†kata Aan, kepada wartawan, pada Kamis (28/3).
Sementara itu Aan menyebutkan bahwa kecelakaan ini akibat sopir truk ugal-ugalan.
“Ugal-ugalan juga itu (sopirnya) jadi harus lebih banyak edukasi kepada para pengemudi,†ungkap Aan.
Kemudian Aan mengatakan pihak kepolisian dalam hal ini juga telah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang peraturan berkendara.
“Ada edukasi terus selama ini juga sosialisasi. Tapi itu perilaku pengemudi di jalan raya banyak mungkin ada masalah keluarga atau ada apa waktu diuji SIM lulus. Begitu di jalan ada masalah ngebut-ngebut marah, itu yang perlu diedukasi,†tukas Aan.
