Polisi Koordinasi KPAI Hingga Psikolog Anak, Pulihkan Trauma Korban Pencabulan di Tangerang

FTNews - Polisi masih mendalami kasus anak berinisial R (5) yang dilecehkan oleh ibu kandungnya berinisial R (22). Aksi ini terjadi di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan saat ini penyidik telah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk membantu penyelesaian kasus. Hal ini guna pemulihan psikologi atau trauma psikis tergadsp anak korban.

“Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya koordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DKI Jakarta,” kata Ade Safri, kepada wartawan, pada Senin (3/6).

Baca Juga: Yudo Belum Ditahan, Polisi: Masih Tunggu Hasil Observasi

Lebih lanjut tim penyidik juga berkoordinasi dengan Biro SDM Polda Metro Jaya terkait bantuan Psikolog Anak. Langka ini untuk melakukan trauma healing terhadap anak korban.

“Kami melibatkan Polwan Subdit Siber Polda Metro Jaya untuk melakukan pendampingan terhadap anak korban, dan untuk pemulihan trauma psikis anak korban,” jelas Ade Safri.

Untuk diketahui, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka R.

Baca Juga: Polisi Bakal Panggil Bos dan Orang Tua Sopir Truk Tersangka Kecelakaan Tol Halim

“Kami telah mengirimkan Surat ke Biro SDM Polda Metro Jaya terkait bantuan Psikiater untuk mengecek mental kejiwaan terhadap tersangka R,” kata Ade Ary, kepada wartawan, pada Senin (3/6).

Lebih lanjut Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap para ahli. Setelahnya akan melengkapi berkas perkara tersangka dan betkoordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum.

Sementara itu adapun dalam kasus ini pihak kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya adalah pakaian yang digunakan tersangka dan anak korban saat melancarkan aksinya.