Polisi Pastikan Ledakan di Asrama Polisi Bukan Teror
Daerah

Forumterkininews.id, Semarang - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan perkembangan terkait peristiwa ledakan paket berisi bahan petasan di dekat Asrama Polisi (Aspol) Arumbara, Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Senin (26/6).
Ia menyampaikan, kepolisian hingga saat ini telah memeriksa 7 saksi terkait ledakan paket berisi bahan petasan tersebut.
Adapun saksi-saksi yang diperiksa diantaranya adalah pengirim paket, penerima paket dan anggota satuan intelkam Polresta Surakarta.
Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka
"Dari pengirim yaitu sebuah CV di Indramayu membenarkan melakukan pengiriman paket tersebut. Dari pihak penerima membenarkan pernah memesan paket sebanyak dua kali," kata Lutfi dalam keterangannya di Semarang, Senin (26/9).
"Sedangkan dari anggota Sat intelkam Polresta Surakarta membenarkan telah melakukan operasi pengamanan barang bukti," sambungnya.
Irjen Ahmad Lutfi menegaskan, ledakan di dekat asrama polisi Grogol tersebut dipastikan tidak terkait aksi terorisme.
Baca Juga: PMI Kota Tangerang Luncurkan Aplikasi di Hari Ulang Tahunnya
Kemudian sample barang bukti sudah diamankan dan sisanya dilakukan disposal atau dimusnahkan.
"Dipastikan bukan bom dan tidak terkait terorisme," terangnya.
Kapolda Jateng menambahkan, paket bahan petasan yang mengakibatkan Bripka Dirgantara terluka itu sudah diurai oleh tim penjinak bom (Jibom). Kemudian barang bukti sumbu petasan itu diwadahkan dalam enam kantong plastik klip.
"Paket yang diamankan anggota kemudian diurai tim Jibom. Kemudian kita dapati ada uceng, sumbu petasan. Ini adalah BB petasan yang kita sisihkan ada enam kantong. Dua kantong sisihkan untuk barang bukti, yang empat kita disposal tadi malam," jelasnya.
Dirinya menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena peristiwa ledakan tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
Barang yang meledak adalah paket yang diamankan sejak tahun 2021 dan belum diketahui kenapa bisa dibawa oleh Bripka Dirgantara.
"Saya harapkan tidak usah resah, memang benar ledakan itu bukan bom dan teror. Situasi TKP saat ini sudah normal kembali, proses identifikasi inafis maupun labfor sudah selesai dan tidak ada kejadian yang menonjol di wilayah Sukoharjo termasuk masyarakat sekitar sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa," imbuhnya.
Terkait kondisi korban ledakan, Kapolda menegaskan masih ditangani tim medis RS dr Moewardi , menurut dokter luka bakar 37 % dan sudah dalam penanganan dokter serta belum bisa dimintai keterangan. Sehingga belum bisa dipastikan terkait unsur kelalaiannya.
"Jadi saya tegaskan bahwa terkait dengan anggota yang mau memusnahkan, kemudian menjadi korban akan secara jelasnya setelah sembuh apakah itu ada unsur lalainya apakah anggota salah prosedur dan sebagainya setelah anggota dilakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan masih sakit," ujar Luthfi.
Kapolda juga menjelaskan situasi terakhir di lokasi sudah kembali normal. Aktivitas warga sudah kembali seperti biasa.