Prediksi Nostradamus tentang Perang Dunia ke-3 dan Nuklir

Athos Salomé dari Brasil yang kerap dijuluki Nostradamus Yang Hidup memprediksi gencatan senjata di Timur Tengah bukanlah akhir dari permusuhan. Ia mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan terjadinya Perang Dunia III.

Dikutip dari Daily Mail, Nostradamus Yang Hidup ini memperingatkan Inggris kemungkinan akan 'terseret ke dalam konflik'.

Athos Salomé, 38, dari Brasil, sering disebut sebagai 'Nostradamus yang Masih Hidup' karena ia secara akurat meramalkan lusinan peristiwa seperti pemadaman global Microsoft, pandemi virus corona, dan kematian Ratu Elizabeth.

Prediksi Bakal Ada ‘Krisis Nuklir yang Senyap’

Athos Salomé dari Brasil dijuluki NOstradamus yang Hidup karena keakuratan prediksinya/Foto: Instagram athos_salome

Pada bulan Mei lalu, ia memperingatkan bahwa kita 'hanya tinggal beberapa detik lagi' dari 'krisis nuklir yang senyap' dengan mengatakan bahwa penghancuran reaktor nuklir Iran akan berdampak pada lingkungan dan politik global.

Sekarang, Salomé telah mengeluarkan peringatan yang mengerikan tentang situasi geopolitik terkini setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu malam dan mengumumkan 'gencatan senjata bilateral' pada hari Senin.

Salomé mengungkapkan bahwa ini 'bukan akhir dari permusuhan', dengan mengatakan: 'Ini hanya selingan teatrikal dalam naskah yang ditulis untuk memanipulasi berita utama, menunda investigasi, dan menguji sejauh mana misinformasi dapat dijual sebagai kepahlawanan.'

'Perdamaian sejati tidak datang tiba-tiba, atau dari pidato seorang diri di jam tayang utama. Perdamaian membutuhkan komitmen nyata, diplomasi yang matang, dan, yang terpenting, rasa hormat terhadap kehidupan.'

Tidak satu pun dari hal ini yang ada dalam pengumuman kemarin, menurut Nostradamus yang Hidup. Bertentangan dengan apa yang telah disarankan, sang cenayang percaya 'perang belum berakhir'; perang hanya mengubah kedoknya.

Salomé menambahkan: 'Pesawat tanpa awak terus terbang di atas wilayah sensitif, pasukan tetap berada di posisi, dan satelit pengintai tidak mengubah fokusnya.

Jauh di lubuk hati, kita tidak berbicara tentang gencatan senjata, kita berbicara tentang kelangsungan hidup politik, kemungkinan pembekuan.

'Trump, yang bersumpah untuk mengembalikan kebesaran Amerika, sekarang bermain-main dengan egonya sendiri. Setiap langkah yang diambilnya diperhitungkan: bukan untuk menghindari perang, tetapi untuk menghindari kejatuhannya.'

Inggris akan Terseret Konflik Timur Tengah

Peramal itu juga meramalkan bahwa Inggris akan terseret ke dalam konflik 'bukan karena pilihan, tetapi oleh kekuatan aliansi diam-diam, perjanjian strategis, dan tekanan tersembunyi yang luput dari pengawasan publik.'

Menurut Athos, 'domino pertama telah jatuh' dan Inggris sudah sangat terlibat di balik layar.

Ia mengklaim: 'Yang lebih mengkhawatirkan adalah keterlibatan diam-diam Inggris, yang, meskipun belum membuat pernyataan resmi, telah memindahkan pangkalan militernya di Diego Garcia untuk mendukung operasi logistik Amerika.

'Bahan bakar, transportasi, evakuasi diplomat, semua ini diperlakukan sebagai 'dukungan teknis', meskipun bau pra-keterlibatan sudah tercium di udara.'

Salomé mengungkapkan tiga front yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana Inggris akan menjadi 'pemain kunci' dalam krisis internasional.***

Sumber: Daily Mail