Presiden Jokowi: Basarnas Tidak Boleh Ketinggalan Teknologi

Nasional

Senin, 21 Februari 2022 | 00:00 WIB
Presiden Jokowi: Basarnas Tidak Boleh Ketinggalan Teknologi

Forumterkininews.id, Jakarta – Pelayanan pencarian dan pertolongan (SAR) harus sigap dan cepat untuk menyelamatkan setiap jiwa manusia. Dalam situasi apapun Basarnas harus cepat hadir memberikan pertolongan.

rb-1

Demikian ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tahun 2022, secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin (21/02) pagi.

“Di manapun, dalam situasi apapun, setiap jiwa harus diselamatkan dari risiko bencana dan kedaruratan lainnya. Basarnas harus segera hadir secara cepat untuk memberikan pertolongan. Setiap detik sangatlah berarti bagi keselamatan jiwa,” kata Presiden seperti dilansir dari situs setkab.go.id.

Baca Juga: Cegah PMK Meluas, Pemerintah Percepat Vaksinasi Hewan Ternak

rb-3

Presiden menekankan lima hal terkait perkuatan SAR nasional, yakni pertama, Basarnas harus memperbanyak inovasi dengan memanfaatkan teknologi.

Menurut Presiden, teknologi SAR sudah berkembang dengan cepat dan semakin canggih yang dapat membantu memproyeksi dan menganalisa secara cepat dan akurat dan dengan penanganan yang lebih tepat. Hal ini akan lebih efektif untuk menyelamatkan lebih banyak korban.

“Basarnas tidak boleh ketinggalan. Saya ulang, Basarnas tidak boleh ketinggalan dalam hal teknologi, harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR yang terkini,” tegasnya.

Baca Juga: Kapolri: Raih Kepercayaan Publik, Kawal Terus Kebijakan Pemerintah

Kedua, Basarnas harus terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

“SDM SAR harus memiliki kompetensi yang tinggi, keahlian yang relevan dengan kebutuhan situasi hari ini, dan pastikan keselamatan tim SAR yang sedang bekerja,” ujarnya.

Ketiga, Basarnas harus memperkuat sinergi dan kolaborasi. Kepala Negara menegaskan, kerja SAR adalah kerja terpadu dengan melibatkan berbagai elemen seperti kementerian, lembaga pemerintah, TNI, Polri, badan usaha, organisasi kemasyarakatan, dan potensi SAR lainnya.

“Libatkan seluruh elemen masyarakat, semua potensi, dan buang jauh yang namanya ego sektoral. Buang jauh-jauh yang namanya ego sektoral, semua harus bersinergi dalam operasi kemanusiaan,” tegasnya.

Keempat, Basarnas harus memperkuat pencegahan, mitigasi, dan antisipasi. Presiden menekankan pentingnya melakukan edukasi serta pelatihan-pelatihan teknis SAR secara masif kepada masyarakat.

“Kita harus membangun kesadaran agar masyarakat semakin peduli dan sigap melakukan upaya preventif, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana dan kawasan kedaruratan, agar terbangun budaya SAR dan masyarakat tangguh kedaruratan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-50 kepada Basarnas.

2.264 Kejadian

Sementara itu, Kepala Basarnas Henri Alfiandi dalam laporannya mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, Basarnas telah melakukan operasi pencarian dan pertolongan sebanyak 2.264 kejadian, yang meliputi operasi kecelakaan pesawat, kapal, penanganan khusus, bencana, dan kondisi membahayakan manusia.

“Basarnas tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan efektif dan efisien serta manajemen yang terukur,” ujar Henri.

Selain melakukan tanggap darurat, ujar Henri, Basarnas juga melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana seperti pendidikan dan pelatihan SAR dan pelatihan potensi SAR. Selain itu, Basarnas juga melakukan latihan SAR yang bersifat gabungan dengan kementerian, lembaga, TNI, Polri, latihan dengan negara tetangga, serta latihan berskala internasional.

Dalam acara ini, Kepala Basarnas secara simbolis memberikan dua buah buku kepada Presiden Jokowi. Buku pertama berjudul “Basarnas Emas” dan buku kedua tentang Pelatihan Pencarian dan Pertolongan bagi Potensi SAR.

Tag Nasional Presiden Jokowi Basarnas Badan Sar Nasional Rakernas Basarnas SAR

Terkini