Produksi Beras RI Sempat Turun, Tapi Stok Idulfitri Aman

FTNews – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut produksi beras Indonesia periode Januari hingga April 2024 turun 2,2 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan produksinya mencapai 10,72 juta ton.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memerinci produksi pada Januari sebesar 0,86 juta ton, Februari sebesar 1,38 juta ton, Maret sebesar 3,54 juta ton, dan April BPS proyeksi sebesar 4,92 juta ton.

“Januari dan Februari relatif rendah produksi beras kita. Tetapi di bulan Maret akan meningkat 3,54 juta ton, dan akan puncaknya akan terjadi di bulan April yaitu 4,92 juta ton,” jelas Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip Selasa (26/3).

Adapun perkembangan harga beras di minggu ketiga Maret 2024 mengalami kenaikan 3,02 persen dibanding bulan lalu.

BPS menjelaskan rata-rata harga beras secara nasional sebesar Rp15.949 per kilogram (kg).

“Kenaikan harga beras ini terjadi di 74,17 persen wilayah di Indonesia,” jelas Amalia.

Petani mulai panen padi. Foto: Pemkab Bekasi

Stok Beras Idulfitri

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok beras pada bulan ini hingga Idulfitri cukup banyak. Harapannya tidak ada kelangkaan dan kenaikan harga beras.

Melimpahnya stok beras ini, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, lantaran sudah memasuki masa panen. Sehingga produksi beras dapat melebihi kebutuhan masyarakat.

“Saya menyampaikan bahwa cadangan pangan pemerintah sangat cukup, hari ini ada 1,2 juta ton. Kemudian tadi Pak Mendag sudah sampaikan ada kerja sama antardaerah,” jelas Arief setelah rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024 di Hotel Bidakara, Senin (25/3).

Jumlah kebutuhan masyarakat secara nasional, ujar Arief, berkitar 2,5 juta ton. Jika prediksi panen dan produksi beras bulan ini sebesar 3,8 juta ton dan April 3,9 juta ton, maka sudah mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Artikel Terkait