Profil Dedy Wahyudi, Walikota Bengkulu Masuk Daftar 25 Kepala Daerah Terpilih ke NUS Singapura
Pengalaman panjang di dunia media membuat Dedy terbiasa berinteraksi dengan masyarakat, memahami isu publik, dan berpikir kritis.
Karakter ini menjadi fondasi kuat saat ia memutuskan berkarier di pemerintahan.
Terpilih Ikuti Program Kepemimpinan di NUS Singapura
NUS Museum Singapura. [Instagram @singapura_unik]
Pada tahun 2025, Dedy Wahyudi mencatat prestasi membanggakan.
Ia terpilih sebagai salah satu dari 25 kepala daerah se-Indonesia yang mengikuti Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) di National University of Singapore (NUS), di bawah naungan Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) — lembaga pendidikan kepemimpinan dan kebijakan publik ternama di Asia.
Sebelum berangkat ke Singapura, Dedy bersama peserta lainnya menjalani pembekalan di Lemhannas RI, dengan materi dari tokoh nasional seperti Prof. Tito Karnavian, Prof. Purnomo Yusgiantoro, dan Prof. Jimly Asshiddiqie.
“Kesempatan ini sangat berharga. Saya ingin membawa pulang ilmu dari Singapura untuk diterapkan di Bengkulu, khususnya dalam pengembangan smart city dan peningkatan pelayanan publik,” ujar Dedy.
Program bergengsi ini didanai sepenuhnya oleh penyelenggara, yakni LKYSPP dan Priyadi Yudhoyono Center (PYC), tanpa membebani APBD.
Dedy menegaskan bahwa fokusnya adalah belajar dan memperluas wawasan kepemimpinan agar Bengkulu semakin maju dan kompetitif.
Kini, sosok Dedy Wahyudi tak hanya dikenal sebagai pemimpin daerah, tetapi juga sebagai figur inspiratif yang mewakili Bengkulu di kancah pendidikan kepemimpinan internasional.