Profil Pengusaha Berdarah Tiongkok-Muslim Jusuf Hamka, Borong 150 Unit Aletra L8 EV

Pengusaha keturunan Tionghoa beragama Islam, Jusuf Hamka bikin kejutan setelah aksinya memborong mobil listrik Aletra L8 kapasitas 7 penumpang di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, pada Minggu (1/12/2024).

Juragan jalan tol ini mengungkapkan alasan dirinya membeli Aletra L8 sebanyak 150 unit untuk mobilitas karyawannya saat bolak-balik ke pintu gerbang tol.

"Untuk bawa staf ke jalan tol, untuk di Jabodetabek dan seluruh Indonesia, sampai ke Jawa Timur juga ada," terang Jusuf Hamka.

Baca Juga: Siapa Pemilik Tol Cisumdawu? 3 Orang Tewas Kecelakaan Travel vs Truk

Aletra L8 EV (Aletra Indonesia)

Profil Jusuf Hamka

Jusuf Hamka memeluk Islam saat dirinya bertemu dengan sastrawan kondang Buya Hamka di tahun 1981. Saat itu, usianya berusia 23 tahun.

Jusuf Hamka saat itu menyaksikan orang disyahadatkan di Masjid Al-Alzhar, di mana bangunan masjid megah itu didirikan oleh Buya Hamka.

Baca Juga: Batal Maju di Pilkada 2024, Babah Alun: I'm Happy, Alhamdulillah

Babah Alun kemudian bertemu ustaz Zaini, sekretaris Masjid Agung Al-Azhar untuk mengutarakan keinginannya masuk Islam.

Dia kemudian diajak ke rumah Buya Hamka di Jalan Raden Fatah. Babah Alun dibimbing Buya Hamka saat bersyahadat dan resmi masuk Islam.

Ayah Jusuf Hamka bernama Dr. Joseph Suhaimi SH dengan memiliki nama China, Jauw To Tjiang. Dia dosen Universitas 17 Agustus 1945.

Ibu Jusuf Hamka bernama Suwanti Suhaimi atau Siaw Po Swan, yang berprofesi guru.

Hidup Pas-pasan

Jusuf Hamka di masa kecilnya tinggal di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Dia berasal dari keluarga sederhana.

Dia pernah berjualan dengan berkeliling, seperti es mambo, kacang-kacangan dan makanan lainnya dijajakan di sekitar Masjid Istiqlal.

Jusuf Hamka kuliah di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945. Dia kemudain kuliah di Fakultas Kedokteran Trisakti. Lanjut kuliah Bisnis Administrasi di Columbia College, Kanada.

Tak berhenti di situ, dia juga kuliah di Administrasi Negara Universitas Jayabaya.

Pengusaha Jalan Tol

Jusuf Hamka lomo menjabat Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris Utama PT Mandiri Permai, Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia, dan Komisaris PT Citra Margatama Surabaya.

Berikut Ini Ruas Tol yang Dikelola Perusahaan Jusuf Hamka

1. Ruas Tol Pelabuhan

Memiliki panjang 13 km yang melintasi Jakarta Utara. Ruas tol ini disambung dengan tol Pelabuhan II, yang sering disebut Tol Ancol atau Tol Pluit.

2. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono

Ruas tol ini memiliki panjang 25 km yang melintasi Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

Tor Ir. Wiyoto Wiyono sering disebut Tol Cawang - Tanjung Priok.

3. Ruas Tol Bogor Outer Ring Road

Ruas tol ini memiliki panjang lebih dari 11 km. Tol Bogor Outer menghabiskan dana proyek Rp 16 triliun yang rampung tahun 2009.

4. Ruas Tol Depok - Antasari

Melalui PT Citra Waspphutowa, Jusuf Hamka membangun tol Ras tol Depok - Antasari dengan panjang 21 km, dan tersambung ke Kabupaten Bogor atau disebut JORR II.

5. Ruas Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan atau Cisumdawu

Melalui PT Citra Karya Jabar, Jusuf Hamka membangun ruas tol Cisumdayu dengan panjang hampir 60 km.

6. Ruas Tol Waru - Juanda

Tol ini jadi akses utama Bandar Udara Juanda, Surabaya, yang kemudian menghubungkan kawasan Industri Rungkut dengan panjang sekitar 12 km.

7. Ruas Tol Soreang - Pasir Koja

Tol ini punya panjang 10,55 km yang terbentang dari Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung.

Jusuf Hamka memegang saham mayoritas emiten jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada atau CMNP.

CMNP saat ini mengoperasikan sejumlah jalan tol di Indonesia.

Di media sosial, Jusuf Hamka mencitrakan dirinya sebagai pengusaha sukses namun bisa hidup sederhana dan banyak beramal.

Dia lahir di Jakarta, 5 Desember 1957. Dia memiliki nama lengkap Mohammad Jusuf Hamka.

Di dunia politik, Jusuf Hamka pernah jadi bendahara tim kampanye nasional Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pemilu 1019.

Selain itu, Jusuf Hamka juga pernah jadi staf khusus Menteri Sosial Gumiwang Kartasasmita.